Mohon tunggu...
UMU NISARISTIANA
UMU NISARISTIANA Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

umunisaristiana26@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Apakah Broken Home Hanya Disebabkan oleh Perceraian?

13 Februari 2021   07:45 Diperbarui: 13 Februari 2021   07:59 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

a. Belum memahami diri sendiri; Apa yang membuat diri sedih/kecewa/marah/bahagia? Bagaimana diri ini mengontrol emosi tersebut? Apa yang diinginkan diri sendiri? Bagaimana cara diri ini mencapai keinginan tersebut? Seperti apa gambaran ideal diri sendiri? bagaimana cara diri ini mencapai gambaran ideal tersebut?

b. Belum memiliki prinsip, visi dan misi dalam menikah.

c. Menikah karena ingin menikah, bukan karena butuh menikah.

d. Belum merasa puas meniti karir dan studi. Dan lain sebagainya

Hal-hal seperti ini sangat penting untuk diperhatikan bagi seseorang yang akan memutuskan untuk menikah. Jika tidak, masa transisi dari single ke menikah menjadi berat untuk dijalani, karena proses adaptasi yang dilakukan tanpa menggunakan ilmu. 

Sehingga wajar saja jika banyak pasangan muda yang baru 1-5 tahun menikah memutuskan untuk bercerai. Besar kemungkinan karena mereka belum selesai dengan dirinya sendiri, jadi banyak perang ego di dalam hubungan.

2. Banyak orang materialistis

Tanpa disadari modernisasi meciptakan peradaban materialistis. Sosial media mempermudah seseorang untuk melihat kehidupan orang lain. Dan kebanyakan apa yang ditampilkan di sosial media semua berbau materi (uang -  jabatan -- kepemilikan -- penampilan). 

Tidak dipungkiri bahwa sifat dasar manusia adalah membanding-bandingkan, melihat gambaran kehidupan orang lain yang sempurna membuat seseorang otomatis akan membanding-bandingkan dirinya dengan pencapaian orang lain. Kemampuan yang tidak sejalan dengan keinginan akan membuat seseorang memutuskan berperilaku diluar nalar. 

Saat ini banyak dijumpai orang yang ingin menaikkan gaya hidup dengan merendahkan harga diri, seperti menjadi sugar baby (simpanan om-om beristri), perempuan Open Booking (PSK online), melakukan tindakan korupsi, menipu, merampok dan lain sebagainya.

Ada ungkapan, tidak ada yang namanya wanita matre. Adanya wanita realistis. Saya tidak sependapat dengan ungkapan tersebut, ya memang realistis perlu. Kita hidup (sandang-papan-pakaian-sekolah-bersosialisasi) membutuhkan uang tetapi ada satu hal penting yang dilupakan yaitu rasa cukup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun