Mohon tunggu...
UMU NISARISTIANA
UMU NISARISTIANA Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

umunisaristiana26@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Apakah Broken Home Hanya Disebabkan oleh Perceraian?

13 Februari 2021   07:45 Diperbarui: 13 Februari 2021   07:59 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa cukup yang membuat seseorang memiliki hidup tenang dan bersahaja. Jika memang realistis dikaitkan dengan memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diluar kemampuan, apa bedanya dengan manusia serakah yang tidak tahu diri?

3. Kurangnya ilmu agama

Realitanya, laki-laki/perempuan yang bagus ilmu agamanya dan memiliki budi pekerti luhur akan kalah dengan laki-laki/perempuan yang kaya dan memiliki latar belakang keluarga yang mewah. 

Saat ini, pertimbangan ilmu agama bagi pasangan sudah mulai bergeser, seperti kata Jane Austin seorang novelis terkenal "Pernikahan hanya persoalan ekonomi dan politik". 

Banyak perempuan yang dinikahkan hanya untuk mengurangi beban ekonomi orang tua atau banyak perempuan mencari laki-laki kaya dan dari keluarga terpandang hanya untuk menaikkan status sosial. Inilah realita yang ada dilapangan, Disinilah pentingnya ilmu agama memberikan batasan yang jelas dan pedoman yang lugas bagi seseorang dalam melakukan sesuatu. Kebebasan memang menyenangkan, tetapi memiliki batasan jauh lebih menenangkan.

Jadi, itulah tiga hal yang harus diperhatikan bagi seseorang yang akan memutuskan menikah atau sudah menikah agar rumah tangga tidak harus mengalami broken home. Karena akan ada banyak kehidupan yang menjadi korban saat keluarga sudah tidak lagi menjadi tempat yang nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun