Sementara Broto, masih mencoba menyadarkan diri dan melihat keadaan sekitarnya yang dikerumuni oleh banyak wartawan. Tangannya terborgol, dan banyak lelaki bertubuh kekar melindunginya dari banyak kamera yang mencoba mengambil gambarnya dan mengorek keterangan darinya tentang apa yang sebenarnya sudah terjadi. Broto makin bingung. Ia berjalan gontai mengikuti arah lelaki bertubuh atletis yang menariknya. Ia hanya bisa pasrah karena kesadarannya belum sepenuhnya singgah.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H