Mohon tunggu...
Umu Fatimiah
Umu Fatimiah Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis freelance

Aktif dalam dunia literasi sejak tahun 2010 dengan diterbitkannya ebook kumpulan cerpen yang berjudul Cerita Senja. Beberapa karyanya telah diterbitkan di beberapa surat kabar, diantaranya Radar Tegal, Koran Pantura, Lampung Post dan Solo Post. Beberapa karya tersebut antara lain seperti cerpen Sularsih (2015), artikel Membangun Karakter Anak melalui Kebiasaan Membaca (2017), cernak berjudul Usaha Ardi (2018), Kibaran Merah Putih (2018), Sekolah Baru (2018), Pertunjukan Wayang (2018) serta beberapa karya yang lain. Pernah menjadi juara 2 lomba Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Tingkat Provinsi tahun 2019. Tergabung dengan facebook atas nama Umu Fatimiah. Alamat email yang bisa dihubungi mualim.kenshin@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ambisi

29 Oktober 2020   02:00 Diperbarui: 29 Oktober 2020   02:06 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

            Kriiiiiiing......... 

Malam itu, Broto mendapatkan telpon dari salah seorang punggawanya. Ia mendapatkan kabar jika akan ada negosiasi politik dengan warga di sebuah rumah tinggal warga di Jalan Akasia Raya. Demi ambisinya, ia pun segera meluncur ke sebuah rumah di kawasan elite itu.

Rumah besar dengan gerbang tinggi berwarna hitam putih sudah ada di depan matanya. Ia klakson mobil pribadinya, hingga kemudian seorang lelaki bertubuh kekar memakai kaos lengan pendek berwarna hitam nampak telah membuka pagar yang sebelumnya tertutup rapat. 

Lelaki itu memberikan sebuah intruksi dengan tangannya yang Broto tahu bahwa itu adalah intruksi untuk meminta ia memasukkan mobilnya. Mobilpun melanjutkan perjalanan kembali dan diparkir di teras sebelah kanan rumah tersebut.

Ia buka pintu mobilnya dan melihat sekeliling tempat parkir. Hanya terdapat tiga buah sepeda motor dan sebuah jaguar hitam yang terdapat di parkiran. Broto merasa aneh. Ia fikir, negosiasi politik tersebut akan didatangi oleh banyak orang.

" Mungkin terlalu awal saya datang ke tempat ini," pikirnya.

Suasana teras rumah cukup sepi apalagi kondisi pintu depan rumah yang nampak tertutup. Tak terlihat seperti akan ada negosiasi politik dengan warga. Broto melangkahkan kaki hendak masuk ke dalam rumah. Ketika gagang pintu ia pegang, dari arah belakang seseorang menghampirinya dan membekap mulutnya hingga pingsan.

***

            "Mobil polisi nampak berdatangan menuju ke rumah seorang warga di Jalan Akasia Raya. Seorang calon kepala daerah tertangkap basah dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan memegang sepuluh gram shabu-shabu. Diduga calon kepala daerah tersebut over dosis setelah pesta shabu-shabu dengan rekan-rekannya."

Redaksi yang dibacakan oleh pembawa acara berita pagi itu langsung menjadi pembicaraan. Pedagang di pasar klewer seolah tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Baru kemarin sang calon kepala daerah tersebut berbicara tentang program dan idealismenya. Dari apa yang disampaikan, rasanya masyarakat tidak percaya dengan fakta yang saat ini mereka dengar dan lihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun