Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menyucikan Nafs, Menenangkan Qalb: Esensi Dzikir dalam Kehidupan Seorang Hamba

17 Januari 2025   11:33 Diperbarui: 17 Januari 2025   11:33 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena itu dzikir adalah mekanisme untuk terus memohon hidayah itu selalu terpancar kepada ruh, memancar dalam hati, mengendalikan nafs, disertai dengan kontrol dari akal. Hati dan akal akan menggerakkan tubuh untuk lisan shalihnya menyebut asma Allah dan mewujudkan amal shalihnya mewujudkan umat terbaik.

Proses kesadaran/hidayah itu berjalan sangat singkat. Seperti kilatan petir di tengah kegelapan langit malam. Qalb, Aqal, dan nafs tergerak secara simultan yang kemudian mewujud dalam ekspresi dzikir. Ekspresi dzikir pada lisan dan perbuatan. Lisan dengan ucapan berupa tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Perbuatan dengan gerakan shalat, puasa, membayar zakat, haji, serta gerakan-gerakan sosial yang shalih.

Dalam konteks dzikir ini, Islam mengajarkan bagaimana berdzikir dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dzikir yang sederhana dari niat yang mengingat Allah dalam hati, membaca alquran yang merupakan dzikir dengan hati dan dengan lisan; Gerakan shalat yang melibatkna dzikir hati, lisan, dan perbuatan seperti gerakan berdiri, rukuk, dan sujud yang.

Demikian juga dengan dzikir dalam konteks sosial seperti perbuatan membayar zakat dan melaksanakan haji. Dalam gerakan-gerakan tersebut, dzikir menjadi lengkap; tidak hanya hati, namun juga lisan, hingga perbuatan dari perbuatan dzikir yang sangat pribadi dalam niat, hingga dzikir dalam gerakan sosial seperti berzakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun