Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Di Balik Indera yang Terbatas, Manusia Memiliki Akal untuk Menyintas Realita

3 November 2024   07:06 Diperbarui: 3 November 2024   07:06 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penalaran ini dimiliki setiap manusia yang berakal. Ini memungkinkan orang untuk memiliki pemahaman atau pemikiran yang sama. 

Sesuatu yang disepakati bersama sebagai masuk akal. Hingga, lebih jauh, orang membuat standar kewarasan seseorang. 

Foucault dalam Madness and Civilization (1961) mengungkap bahwa suatu ketika kewarasan ini menjadi standar suatu kaum yang membedakan antara orang yang waras (rasional) dengan orang gila (irrasional). 

Secara operasional, akal manusia bekerja menurut kategori kausalitas yakni hubungan sebab-akibat. Hubungan ini menentukan bagaimana satu peristiwa atau tindakan menyebabkan peristiwa atau tindakan lain. 

Akal manusia bekerja cenderung mengurutkan terjadinya suatu peristiwa yang menjadi konstruksi logika formal. Sedangkan urutan kejadian yang ajeg atau konsisten ini kemudian menjadi dasar logika material. 

Kausalitas ini memberikan fungsi penjelasan dan prediksi. Yakni menjelaskan alasan terjadinya sesuatu dan memprediksi kemungkinan yang terjadi selanjutnya berdasarkan penjelasan tersebut. 

Ini bisa dijadikan sebagai penyelesaian masalah dengan menganalisis akar masalah dan mengembangkan solusi dengan mengidentifikasi penyebab utama.

Dari kategori kuantitas, akal kemudian memiliki kemampuan untuk melakukan pengukuran dan perbandingan, yakni mengukur, menghitung, dan memperkirakan jumlah atau ukuran. 

Dengan ini manusia memiliki kemampuan yang disebut prinsip prinsip logika dan matematika berdasarkan pada konsep kuantitas. Disamping kuantitas, ada kategori kualitas. 

Dengan kemampuan kategori kualitas ini, maka manusia memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian sifat yakni menilai sifat atau karakteristik dari objek atau fenomena.

Selain itu dengan kategori kualitas, maka akal manusia memiliki kemampuan untuk mengklasifikasikan dan mengategorikan objek atau ide berdasarkan atribut spesifik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun