Belajar mengelola uang saku.Â
Biasanya santri dibekali atau dikirim uang saku untuk beberapa saat, misal satu bulan. Santri akan belajar supaya uangnya cukup untuk waktu yang ditentukan.Â
Imbauan untuk orang tua, jangan memberi uang terlalu ngepres. Kasihan anaknya. Kebutuhan dipondok bisa tak terduga. Misal untuk iuran dengan teman-teman sekamarnya beli ini, beli itu, untuk kebutuhan bersama.
Sebaliknya, orang tua juga dianjurkan tidak memberi uang saku berlebihan. Anak yang uangnya sakunya terlalu banyak, membuatnya suka jajan dan kurang sesuai dengan hidup santri yang diajarkan hidup sederhana.
Kebersamaan.Â
Hidup di pondok bersama teman-temannya setiap hari. Akhirnya mereka merasa saudara. Ada kesulitan, teman yang membantu. Rasa kebersamaanya lebih kental karena mereka selalu bersama. Belajar, makan, mengaji, beraktifitas dan juga tidur.
Bermental kuat.Â
Hidup jauh dengan orang tua, apa-apa dilakukan sendiri dan terbiasa dengan lingkungan pondok akan membentuk santri kuat mentalnya.Â
Tidak lagi manja karena santri digembleng jiwanya selama dipondok. Dipondok dan disekolahnya diajarkan untuk berorganisasi. Santri akan memunyai banyak pengalaman.
Bila anak baru pertama mondok, biasanya untuk 40 hari pertama tidak boleh dijenguk. Tujuannya agar anak melupakan rumah dan mulai krasan dipondok. Permulaan mondok tetapi sering dijenguk membuat anak tidak betah dipondok. Merengek ingin selalu dijenguk.
Maka orang tua harus ikhlas melepas anaknya mencari ilmu dipondok. Orang tua yang ikhlas dan selalu mendoakan anaknya insyaAllah akan membuat anaknya krasan dipondok.