Literasi dapat ditingkatkan melalui beberapa media pendukung, diantaranya strorytelling, infografis, dan digital. Â Kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, bahkan berbicara dapat ditingkatkan melalui media storytelling. Â Komunikasi melalui visualisasi atau gambar ilustrasi untuk suatu kejadian bisa disampaikan dalam bentuk infografis. Â Infografis mudah dicerna sehingga sangat membantu meningkatkan litersi. Â Media digital yang berbasis audio, video, atau audiovisual sangat membantu meningkatkan literasi seseorang pada semua usia.Â
F. Dampak Tingkat Literasi
Literasi yang tinggi akan memperlancar komunikasi dalam berbagai bidang. Â Komunikasi tersebut bisa dalam bentuk penyampaian lisan (oral) maupun tulisan (verbal). Â Secara lisan, dengan literasi yang tinggi seseorang dapat memilih kosa kata yang mudah diterima oleh kelomok masyarakat sasaran. Â Secara tertulis, dengan literasi tinggi, seseorang dapat memilih dan merangkai kata-kata yang tepat dan memiliki makna yang mudah dimengerti. Dengan literasi yang tinggi, seseorang dapat mudah memahami, menganalisis, dan konsentrasi pada upaya mengatasi suatu permasalahan dalam pembangunan. Dengan demikian tingkat kehidupan akan menjadi lebih tinggi ketika literasi masyarakat tinggi.
Sebaliknya, apabila tingkat literasi rendah dapat berdampak pada rendahnya kesejahteraan masyarakat. Â Hal ini karena umumnya generasi muda kurang pengetahuan, tidak inovatif, dan tidak kreatif. Akibatnya banyak pemuda yang menjadi pengangguran. Sumberdaya alam yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan atau dimanfaatkan dengan cara yang kurang tepat sehingga menimbulkan bencana. Â Kondisi literasi masyarakat yang masih rendah menyebabkan negara Indonesia kalah bersaing dengan negara lain dalam berbagai hal. Â
Literasi merupakan kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Negara Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan negara negara maju di luar sana, dan tergolong ke dalam negara yang memiliki literasi rendah. Hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor seperti keturunan, minat, bakat, dan IQ atau tingkat kecerdasan. Namun, hal tersebut dapat dicegah dengan cara membiasakan diri untuk membaca, menceritakan dongeng, mencari teman baca, menyediakan fasilitas, penghargaan baca buku, dan juga rajin menulis. Media yang dapat digunakan salah satunya storytelling, infografis, dan digital.
Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk membaca. Baik itu iklan yang berada dijalanan, informasi yang di share oleh guru di media sosial, atau komik dan novel sekalipun. Gunakan gawai yang dimiliki dengan sebaik mungkin. Biasakan diri untuk tidak melewati bacaan bacaan yang ditemui, apalagi bacaan yang panjangnya berparagraf paragraf. Karena kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi? Semuanya adalah untuk meningkatkan literasi demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain di masa kini dan mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H