Mohon tunggu...
Ummu Salamah XII MIPA 2
Ummu Salamah XII MIPA 2 Mohon Tunggu... Dokter - Ujian Praktek Basa Sunda

Akun ini dibuat untuk memenuhi tugas sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Iya Literasi Itu Penting dan Dapat Ditingkatkan?!

26 Januari 2023   03:53 Diperbarui: 26 Januari 2023   04:01 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pengertian dan Petingnya Literasi

Beberapa referensi menyatakan bahwa literasi diartikan sebagai suatu kemampuan berbahasa pada diri seseorang dalam berkomunikasi.  Berkomunikasi yang dimaksud bisa dalam hal membaca, berbicara, mendengarkan, dan/atau menulis. Literasi yang baik akan memudahkan seseorang untuk mencapai tujuan atau memecahkan suatu masalah dalam pekerjaan, keluarga, dan masyarakat. Berbagai perubahan yang besar yang terjadi dalam masyarakat ditentukan oleh tingkat literasi.  Oleh karena itu literasi tergolong sebagai hak asasi yang mendasar dan perlu ditingkatkan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat secara umum, termasuk di Indonesia.  

Literasi sangat penting bagi pembangunan suatu bangsa dan negara.  Profesi di berbagai bidang pembangunan sangat memerlukan literasi terhadap hal-hal baru.  Di bidang otomotif dan arsitektura diperlukan literasi terkait ilmu fisika.  Di bidang industri pangan diperlukan literasi terkait ilmu kimia, dan biologi.  Di bidang pertanian, diperlukan literasi ilmu-ilmu terapan biologi, fisika, dan kimia.  Dari contoh beberapa bidang tersebut, pengembangannya sangat memerlukan literasi.

B. Literasi di Indonesia

Tingkat literasi di Indonesia saat ini masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju.  Sebagai contoh negara maju dengan literasi tinggi adalah Jepang.  Literasi yang tinggi ini dipengaruhi oleh minat baca masyarakat Jepang yang tinggi.  Di setiap ada kesempatan, termasuk dalam perjalanan di kerata, mereka mencari dan membaca buku-buku pengetahuan baru.  Sebaliknya, di Indonesia masyarakatnya masih sangat rendah dalam hal minat baca.  Seringkali waktu atau kesempatan yang ada tidak digunakan untuk membaca hal-hal pengetahuan baru.  Bahkan waktu yang ada lebih banyak dihabiskan untuk bermain dengan gawai.

Akibat perilaku di atas, maka anak-anak remaja di Indonesia dalam kisaran usia 15 tahun yang masih di bangku sekolah dinilai rendah oleh PISA (programme for international student assessment).  Minat baca masyarakat Indonesia termasuk remajanya hanya 0,001 % (UNESCO). Hal ini berarti setiap 1000 orang hanya ada 1 orang yang minat bacanya tinggi.  Minat baca yang rendah ini menyebabkan Indonesia berada pada literasi peringkat 8 terbawah dari 65 negara yang disurvei oleh UNESCO tahun 2010.  Kesadaran literasi orang dewasa di Indonesia adalah sebanyak 65,5 persen (UNESCO, 2012). 

C. Faktor Penentu Literasi

Tingkat literasi dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal diri seseorang.  Kondisi internal diantaranya adalah usia, termasuk kesiapan usia saat masuk sekolah.  Selain itu juga kondisi kelengkapan indera seseorang, terutama penglihatan, pendengaran dan indera untuk menulis.  Kondisi eksternal adalah kondisi lingkungan diri seseorang yang terdiri dari lingkungan keluarga dan masyarakat.  Tingkat pendidikan keluarga dan perhatian keluarga pada minat membaca, menulis, mengungkapkan keinginan melalui berbibicara langsung mempunyai pengaruh besar bagi pengembangan literasi seseorang.  Demikian juga masyarakat, di lingkungan masyarakat yang senang membaca, menulis, dan mendiskusikan hal-hal pengetahuan baru terkait pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya akan menimbulkan partisipasi pada seseorang untuk melakukan hal yang sama sehingga literasinya juga ikut meningkat.  Sebagai contoh lingkungan sekolah, kampus, pesantren, dan tempat kerja merupakan faktor penentu pada tingkat literasi seseorang.

D. Upaya Meningkatkan Literasi

Mengingat bahwa literasi sangat penting bagi pembangunan bagsa dan negara, maka perlu terus diupyakan untuk meningkatkan literasi di Indonesia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatan literasi adalah membiasakan membaca, menceritakan dongeng, mencari teman sejawat untuk membaca, menyediakan fasilitas membaca, memberikan penghargaan pada kegiatan baca tulis puisi, novel dan sebagainya.  Membiasakan membaca perlu ditumbuhkan pada semua kelompok usia, mulai dari balita, usia ana-anak, usia remaja, usia dewasa, dan orang tua.  Orang tua juga bisa bercerita berbagai dongeng untuk melatih literasi mendengar dan berbicara pada usia balita dan anak-anak.  Mencari teman sejawat untuk membaca dan menceritakan suatu buku secara bergantian akan mempercepat meningkatnya literasi. Kehadiran fasilitas membaca berupa perpustakaan keliling, perpustakaan desa dengan buku-buku beragam tentu akan merangsang minat baca dan meningkatkan literasi masyarakat. Tidak kalah pentingnya untuk meningkatkan literasi masyarakat adalah adanya award (penghargaan) bagi seseorang yang gemar menulis puisi, novel, dan sebagainya.

E. Media Pendukung Literasi

Literasi dapat ditingkatkan melalui beberapa media pendukung, diantaranya strorytelling, infografis, dan digital.  Kemampuan membaca, menulis, mendengarkan, bahkan berbicara dapat ditingkatkan melalui media storytelling.  Komunikasi melalui visualisasi atau gambar ilustrasi untuk suatu kejadian bisa disampaikan dalam bentuk infografis.  Infografis mudah dicerna sehingga sangat membantu meningkatkan litersi.  Media digital yang berbasis audio, video, atau audiovisual sangat membantu meningkatkan literasi seseorang pada semua usia. 

F. Dampak Tingkat Literasi

Literasi yang tinggi akan memperlancar komunikasi dalam berbagai bidang.  Komunikasi tersebut bisa dalam bentuk penyampaian lisan (oral) maupun tulisan (verbal).  Secara lisan, dengan literasi yang tinggi seseorang dapat memilih kosa kata yang mudah diterima oleh kelomok masyarakat sasaran.  Secara tertulis, dengan literasi tinggi, seseorang dapat memilih dan merangkai kata-kata yang tepat dan memiliki makna yang mudah dimengerti. Dengan literasi yang tinggi, seseorang dapat mudah memahami, menganalisis, dan konsentrasi pada upaya mengatasi suatu permasalahan dalam pembangunan. Dengan demikian tingkat kehidupan akan menjadi lebih tinggi ketika literasi masyarakat tinggi.

Sebaliknya, apabila tingkat literasi rendah dapat berdampak pada rendahnya kesejahteraan masyarakat.  Hal ini karena umumnya generasi muda kurang pengetahuan, tidak inovatif, dan tidak kreatif. Akibatnya banyak pemuda yang menjadi pengangguran. Sumberdaya alam yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan atau dimanfaatkan dengan cara yang kurang tepat sehingga menimbulkan bencana.  Kondisi literasi masyarakat yang masih rendah menyebabkan negara Indonesia kalah bersaing dengan negara lain dalam berbagai hal.  

Literasi merupakan kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam berkomunikasi yang dapat memperluas wawasan dan pengetahuan. Negara Indonesia masih tertinggal jauh jika dibandingkan negara negara maju di luar sana, dan tergolong ke dalam negara yang memiliki literasi rendah. Hal ini bisa saja terjadi karena beberapa faktor seperti keturunan, minat, bakat, dan IQ atau tingkat kecerdasan. Namun, hal tersebut dapat dicegah dengan cara membiasakan diri untuk membaca, menceritakan dongeng, mencari teman baca, menyediakan fasilitas, penghargaan baca buku, dan juga rajin menulis. Media yang dapat digunakan salah satunya storytelling, infografis, dan digital.

Oleh karena itu, kita harus membiasakan diri untuk membaca. Baik itu iklan yang berada dijalanan, informasi yang di share oleh guru di media sosial, atau komik dan novel sekalipun. Gunakan gawai yang dimiliki dengan sebaik mungkin. Biasakan diri untuk tidak melewati bacaan bacaan yang ditemui, apalagi bacaan yang panjangnya berparagraf paragraf. Karena kalau bukan dimulai dari kita, siapa lagi? Semuanya adalah untuk meningkatkan literasi demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain di masa kini dan mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun