Mohon tunggu...
tresna dewi kharisma
tresna dewi kharisma Mohon Tunggu... Lainnya - pemerhati masalah keumatan

nothing worse than being ordinary

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mewujudkan Kemandirian Industri Militer Dunia Islam

15 Juli 2020   14:56 Diperbarui: 20 Juli 2020   21:44 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Prosentase tentara dan jumlah penduduk : 0,14 %

Anggaran militer : 4,74 milyar USD (0,8 % dari APBN)

Armada pendukung:

Land-based weapons : 2.112 unit (425 unit tank)

Pesawat tempur : 313 ( termasuk 194 unit helikopter)

Kapal perang : 111 unit (15 unit frigat)

Kapal selam : 2 unit

Bagi negara manapun saat ini, kemampuan militer secara luas terbagi menjadi tiga bidang utama. Di dalamnya ada Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut.

  • Angkatan Darat. Tahun 2008 Amerika memiliki 29.920 senjata berbasis di darat, sedangkan Dunia Islam dengan hanya lima negara telah hampir setara dengan 27.519 senjata berbasis di darat. Selain itu, data yang sedikit lebih lama tahun 2001 menunjukkan bahwa Amerika memiliki 5.178 artileri derek dibandingkan dengan 9.333 artileri derek di Dunia Islam. Amerika Serikat memiliki 7.851 tank dibandingkan dengan 8.704 tangki di Dunia Islam. Selain itu, selain kelima negara itu, Suriah memiliki 4.100 tank, Bangladesh memiliki 1.980 tank, Kazakhstan memiliki 1.266 tank, Yaman 1.250, Jordan memiliki 1.179, Saudi Arabia punya 1.055, Aljazair punya 950, Maroko punya 871, Libya punya 800, dan negara-negara Muslim lainnya memiliki tank yang konvensional maupun yang maju. Dunia Islam yang diwakili oleh lima negara (Pakistan, Indonesia, Mesir, Iran dan Turki) memiliki 3.300 pembawa personel lapis baja (armored personnel carrier), 1.012 sistem roket, 13.118 motor, 13.687 senjata anti-tank terpandu, 5.779 senjata anti-pesawat. Selain itu, Iran, Turki dan Pakistan dapat membuat tank-tank modern dan meningkatkan kemampuannya.
  • Angkatan Udara.Amerika Serikat memiliki 18.169 pesawat udara dibandingkan dengan lima negara Muslim utama dengan total 3.536 pesawat. Selain itu, Amerika punya 1.593 helikopter dibandingkan dengan 1.055 helikopter dari Dunia Islam yang diwakili oleh Pakistan, Indonesia, Mesir, Iran dan Turki. Meskipun negara-negara Muslim lainnya seperti Bangladesh, KSA, Libya dan lain-lain punya ratusan jet tempur, Dunia Islam tertinggal dalam hal ini. Namun, mungkin bisa disebutkan bahwa negara-negara seperti Iran dapat memproduksi jet tempur seperti HESA Azarakhsh yang telah dikembangkan sampai generasi ke-5, sedangkan generasi terbaru Hesa Saeqeh memiliki jangkauan 3000 km. Pesawat-pesawat tempur-pengebom itu memiliki kemampuan untuk melacak pesawat-pesawat musuh, terlibat dalam pertempuran, menargetkan lokasi di darat, dan membawa berbagai macam senjata dan amunisi. Kompleks Angkatan Udara Pakistan—Pakistan Aeronautical Complex (PAC)—dapat merakit dan membuat pesawat udara. Komplesk itu juga dapat mengembangkan LKM-17 Mushshak yang digunakan sebagai pelatih oleh angkatan udara Pakistan. Selanjutnya, Turki dapat menghasilkan pesawat tanpa awak dan juga memiliki perangkat lunak angkatan udara yang sangat modern sesuai dengan teknologi standar global.
  • Angkatan Laut. Dunia Islam memiliki kapal angkatan laut sekitar 400 kapal laut dibandingkan dengan jumlah kapal laut Amerika sebanyak 1.559. Namun kekuatan armada niaga Dunia Islam 4 kali lebih besar dari yang dimiliki oleh Amerika. Selain itu, Dunia Islam memiliki sekitar 33 kapal selam dibandingkan dengan 50 kapal selam milik Amerika Serikat. Dunia Islam memiliki jumlah frigat yang tidak setara, yang jumlahnya dua kali lipat patroli dan kontrol wilayah pesisir, dan dua kali lipat jumlah kapal amfibi dibandingkan dengan yang saat ini dimiliki oleh kekuatan global Amerika Serikat pada statistik tahun 2007. Ditambah lagi, baik Pakistan maupun Turki dapat memproduksi kapal-kapal selam. Dunia Islam tidak memiliki kapal perusak dan kapal pembawa pesawat yang sangat penting pada kondisi sekarang ini. Namun, kesenjangan ini dapat dengan mudah diatasi dengan kemampuan Dunia Islam untuk mempertahankan kehadirannya dalam skala global di berbagai benua melalui jangkauan geografisnya sendiri.

Dari paparan di atas tampak bahwa negeri-negeri Muslim saat ini memiliki kekuatan militer dari sisi tentara dan berbagai Alat Utama Sistem Senjata (alutsista) yang dimilki. Namun peran militer seolah mandul , kehilangan peran dan kekuatan nyata. Hal itu karena militer tidak menempati posisi semestinya, baik untuk menjaga kesatuan negeri, juga sebagai benteng  pertahanan  dari invasi bersenjata kaum kafir.  Bahkan tentara Islam tidak bisa berbuat banyak saat darah umat  ditumpahkan di tanah kelahiran mereka sendiri. Selain itu, autsista yang dimiliki pun sebenarnya sudah dimiliki oleh negeri Muslim walau dalam produksinya ada juga yang membuat sendiri dan sebagian bergantung pada kekuatan militer produk negara Barat, seperti pesawat tempur dari Amerika Serikat, Rusia dan Inggris, tank dari Jerman, kapal perang dari Perancis, Jerman, dan Inggris, dan lainnya. Jumlahnya sangat besar bila seluruh negeri Muslim digabungkan. Hal ini seharusnya cukup untuk negeri Muslim bisa mandiri secara militer dan membela saudara Muslim lainnya yang tertindas di negara lain.

Di negeri kita, Indonesia sebenarnya memiliki BUMN industri strategis (BUMNIS) yang mendukung pertahanan dan militer, yaitu PT Barata Indonesia (peralatan berat), PT Boma Bisma Indra (peralatan industri), PT Dahana (bahan peledak), PT LEN (elektronik), PT INKA (kereta api), PT INTI (telekomunikasi), PT IPTN (pesawat terbang), PT Krakatau Steel (baja), PT PAL (kapal laut), dan PT PINDAD (persenjataan). Ditambah lagi ada perusahaan-perusahaan swasta yang menjadi produsen dalam industri militer/pertahanan. Namun Alutsista yg dimiliki Indonesia dan produk strategis yg dihasilkan oleh BUMNIS tersebut digunakan hanya untuk bertahan karena kebijakan militer Indonesia ditetapkan berdasarkan pinsip pertahanan defensif.

 

Industri Militer Negeri-Negeri Muslim Belum Mandiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun