Mulutku langsung ternganga. Aku bergegas memasuki kamar dan mengunci pintu dari dalam.
Belum sampai sepuluh menit abangku mengetuk-ngetuk pintu kamar.
"Annisa ayo ke luar! Ada tamumu. temui dia " Abangku berkata sambil mengetuk-ngetuk pintu.
"Tidak mau?"
"Apakah kau  sampai hati  membiarkan dia yang datang jauh-jauh dari Riyadh kembali dengan tangan hampa? Dia itu mau meminangmu dan menikahimu?'
Akhirnya aku ke luar menemui Ahmad, lelaki dari Riyadh.  Setelah perkenalan singkat, Ahmad pun melamarku.Dan lusanya menikahiku dengan mahar  sebuah cincin emas.  Kami menikah secara sah menurut agama dulu. Tetapi, kami tidak  tidur sekamar seperti suami isteri. Setelah  menikah di kantor urusan agama, baru kami dapat menjalankan rumah tangga secara totalitas    Â
My Love in Saudi 01
Bws 23022024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H