Tiba-tiba Ma'e teringat dosa-dosanya pada masa lalu  ketika masih jahiliah."Dosaku sangat banyak. Bagaimana mungkin aku bisa  menghapusnya,  Lubuk Hati?" Mendadak  Ma'e ketakutan karena terbayang kitabnya disodorkan dari sebelah kiri.
"Sebesar apapun dosamu, Ma'e. Selama Ma'e mau bertaubat dengan diiringi ketaatan kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya maka In Syaa Allah Allah ta'ala akan mengampuni dosa-dosa Ma'e," ucap Lubuk Hati.
Ma'e spontan berkata,
"Astagfirullah wa atubu ilaihi!"
"Sakit fisik  karena terpapar virus urusannya akan selesai begitu seseorang meninggal dunia. Sedangkan sakit hati karena banyak dosa dan belum dihapus dengan taubat maka  akan dibawa  sampai akhirat," ucap Lubuk Hati.
"Oleh karena pada  bulan Ramadhan ini gunakan waktu Ma'e secara totalitas untuk kesibukan  beramal shaleh.Jangan biarkan detik-detik Ma'e berlalu begitu saja tanpa kesibukan beramal shaleh di bulan Ramadhan. Karena, dalam bingkai bulan  Ramadhan, sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah kesibukan untuk mengisi bekal ke kampung akhirat seraya tetap mencari nafkah agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari "lanjut Lubuk Hati.
"Insya Allah aku akan membuat buku catatan amal shaleh harian, " Â kata Ma'e.
Lubuk Hati melanjutkan penuturannya, " Ya iyalah. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam  sendiri pernah bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang selalu menghisab diri atau introspeksi dan mengerjakan amal kebaikan untuk bekal kematiannya. Orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti nafsu dirinya dan berangan-angan untuk mendapatkan surga tanpa amal perbuatan."(HR Ahmad 4/124, At-Tirmidzi 2459, Ibnu Majah 4220)
Ma'e menjawab dan mengakhiri percakapannya dengan Lubuk Hati, "Baiklah, aku mau introspeksi!"
#TantanganRamadhan 07
Bondowoso, 28/03/2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H