Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Introspeksi di Ramadhan

28 Maret 2023   22:01 Diperbarui: 28 Maret 2023   22:00 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Instrospeksi  di Ramadhan

Hari ini adalah hari ke-6 di bulan  Ramadhan.  Setelah dzikir petang,  Ma'e duduk di dekat tumpukan buku.  Tiba-tiba  Lubuk Hati bertanya kepada Ego Ma'e, "Buku apa saja yang sudah kau baca, Ma'e?"

Pertanyaan Lubuk Hati  itu membuat Ma'e tersipu malu karena Ma'e belum menyentuh buku sama sekali. Apalagi membacanya.

"Seorang penulis itu seharusnya gemar membaca buku," kata Lubuk Hati lagi.

"Aku bukan penulis," sahut Ma'e.

Lubuk Hati menyahut, "Setiap orang adalah penulis, Ma'e!" 

Ma'e terdiam. Lalu bertanya, "Mana bisa aku  menjadi  penulis kalau tidak punya kemampuan menulis?"

Lubuk Hati  menjawab, "Setiap orang adalah  penulis. Setidaknya, penulis buku  catatan amalnya. 'Deadline'-nya kematian. Temanya bebas.  Mau memilih  tema kebaikan  atau  keburukan   terserah masing-masing orang. Namun, ingat sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam! Barangsiapa kitabnya diberikan dengan tangan kanan maka dia termasuk orang yang beruntung dan hisabnya mudah serta dimudahkan. Dan barangsiapa diberikan kitabnya dengan tangan kirinya dari belakang punggungnya maka hisabnya sulit dan barangsiapa dipersulit hisab mk ia binasa

Perkataan Lubuk Hati itu membuat Ma'e tersadar bahwa Ma'e tidak boleh menulis buku catatan pribadinya sembarangan. Tujuannya agar  kitabnya nanti di akhirat diterima dengan tangan kanannya. 

Lalu Lubuk Hati mengutip firman-Nya, "Maka adapun orang yang diberikan kitabnya dengan tangan kanan maka dia akan dihisab dengan hisab yang mudah. (Al-Insyiqaq:7-8)

 Setelah itu Lubuk Hati mengutip hadits yang berkaitan dengan surat Insyiqaq:7-8.  Beliau menjawab, "Itu adalah penyodoran amal, mereka diperlihatkan amalnya. Dan siapa yang dipersulit hisabnya maka ia binasa " (HR Al-Bukhari VI/208, lihat Muslim IV/2204-2205)


Tiba-tiba Ma'e teringat dosa-dosanya pada masa lalu  ketika masih jahiliah."Dosaku sangat banyak. Bagaimana mungkin aku bisa  menghapusnya,  Lubuk Hati?" Mendadak  Ma'e ketakutan karena terbayang kitabnya disodorkan dari sebelah kiri.

"Sebesar apapun dosamu, Ma'e. Selama Ma'e mau bertaubat dengan diiringi ketaatan kepada-Nya tanpa menyekutukan-Nya maka In Syaa Allah Allah ta'ala akan mengampuni dosa-dosa Ma'e," ucap Lubuk Hati.

Ma'e spontan berkata,
"Astagfirullah wa atubu ilaihi!"

"Sakit fisik  karena terpapar virus urusannya akan selesai begitu seseorang meninggal dunia. Sedangkan sakit hati karena banyak dosa dan belum dihapus dengan taubat maka  akan dibawa  sampai akhirat," ucap Lubuk Hati.

"Oleh karena pada  bulan Ramadhan ini gunakan waktu Ma'e secara totalitas untuk kesibukan   beramal shaleh.Jangan biarkan detik-detik Ma'e berlalu begitu saja tanpa kesibukan beramal shaleh di bulan Ramadhan. Karena, dalam bingkai bulan  Ramadhan, sesungguhnya hidup di dunia ini hanyalah kesibukan untuk mengisi bekal ke kampung akhirat seraya tetap mencari nafkah agar bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari "lanjut Lubuk Hati.

"Insya Allah aku akan membuat buku catatan amal shaleh harian, "  kata Ma'e.
Lubuk Hati melanjutkan penuturannya, " Ya iyalah. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam  sendiri pernah bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang selalu menghisab diri atau introspeksi dan mengerjakan amal kebaikan untuk bekal kematiannya. Orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti nafsu dirinya dan berangan-angan untuk mendapatkan surga tanpa amal perbuatan."(HR Ahmad 4/124, At-Tirmidzi 2459, Ibnu Majah 4220)

Ma'e menjawab dan mengakhiri percakapannya dengan Lubuk Hati, "Baiklah, aku mau introspeksi!"

#TantanganRamadhan 07

Bondowoso, 28/03/2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun