Mohon tunggu...
Sri Kuswayati
Sri Kuswayati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Teknologi Bandung dan owner penerbit buku CV. Future Business Machine Solusindo (www.fbmsolusindopublishing.com)

Aktif mengajak Bunda belajar dan berpenghasilan dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Slow Living, Sebuah Pilihan untuk Merayakan Hidup Tanpa Tekanan

11 Desember 2024   11:49 Diperbarui: 11 Desember 2024   22:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup slow living dengan merelaksasi pikiran.(Freepik)

Waktu terasa bergerak begitu cepat, tak terasa tinggal hitungan hari kita akan meninggalkan tahun 2024. Bagaimana pencapaianmu di tahun ini? Apa yang membuatmu meraihnya dan hal apa yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang?

Biasanya, menjelang tahun baru, banyak dari kita membuat resolusi yang akan menjadi panduan dalam menjalani kehidupan di tahun mendatang. Namun, saya pribadi tidak memiliki resolusi yang spesifik atau detail.

Menjalani hidup tanpa resolusi detail mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Bagi saya, ini adalah keputusan yang membawa kedamaian dan kebahagiaan yang lebih mendalam.

Slow Living (Sumber: artofit.org)
Slow Living (Sumber: artofit.org)
Mengapa Saya Memilih Hidup Tanpa Resolusi Detail?

Sejujurnya, saya pernah menjadi seseorang yang gemar membuat resolusi dengan target yang jelas. Mulai dari tujuan karier, kesehatan, hingga relationship, semuanya dirinci dengan detail.

Namun, sering kali saya merasa frustrasi ketika tidak bisa mencapai apa yang telah saya tetapkan. Alih-alih merasa termotivasi, saya malah diliputi rasa bersalah dan stres.

Hal tersebut terasa semakin kompleks manakala kita tinggal bersama anak-anak atau pasangan hidup yang memiliki gaya hidup slow. Ini akan menimbulkan gesekan jika kita lebih fokus pada "pencapaian" tanpa menghargai proses yang berbeda bagi setiap individu.

Pada suatu titik, saya menyadari bahwa hidup tidak harus selalu tentang "mengejar." Hidup adalah tentang merasakan, mengalir, dan menikmati perjalanan. 

Dari sinilah saya mulai mencoba pendekatan Slow Living, sebuah gaya hidup yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas, dan hidup bermakna atau meaningful life, di mana saya memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting bagi diri saya dan keluarga.

Apa Itu Slow Living?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun