Waktu terasa bergerak begitu cepat, tak terasa tinggal hitungan hari kita akan meninggalkan tahun 2024. Bagaimana pencapaianmu di tahun ini? Apa yang membuatmu meraihnya dan hal apa yang perlu diperbaiki di masa yang akan datang?
Biasanya, menjelang tahun baru, banyak dari kita membuat resolusi yang akan menjadi panduan dalam menjalani kehidupan di tahun mendatang. Namun, saya pribadi tidak memiliki resolusi yang spesifik atau detail.
Menjalani hidup tanpa resolusi detail mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang. Bagi saya, ini adalah keputusan yang membawa kedamaian dan kebahagiaan yang lebih mendalam.
Mengapa Saya Memilih Hidup Tanpa Resolusi Detail?
Sejujurnya, saya pernah menjadi seseorang yang gemar membuat resolusi dengan target yang jelas. Mulai dari tujuan karier, kesehatan, hingga relationship, semuanya dirinci dengan detail.
Namun, sering kali saya merasa frustrasi ketika tidak bisa mencapai apa yang telah saya tetapkan. Alih-alih merasa termotivasi, saya malah diliputi rasa bersalah dan stres.
Hal tersebut terasa semakin kompleks manakala kita tinggal bersama anak-anak atau pasangan hidup yang memiliki gaya hidup slow. Ini akan menimbulkan gesekan jika kita lebih fokus pada "pencapaian" tanpa menghargai proses yang berbeda bagi setiap individu.
Pada suatu titik, saya menyadari bahwa hidup tidak harus selalu tentang "mengejar." Hidup adalah tentang merasakan, mengalir, dan menikmati perjalanan.Â
Dari sinilah saya mulai mencoba pendekatan Slow Living, sebuah gaya hidup yang berfokus pada kualitas daripada kuantitas, dan hidup bermakna atau meaningful life, di mana saya memprioritaskan hal-hal yang benar-benar penting bagi diri saya dan keluarga.
Apa Itu Slow Living?