Bell tertawa. "Kau akan membeku sebelum bulan muncul."
"Kau sendiri? Jika Nyonya Highes tahu, kau akan kena hukum datang ke tempat ini."
"Aku tidak akan kena hukum jika seseorang tidak banyak bicara."
Leon mendekat. "Apa kau baik-baik saja?"
"Tidak," jawab Bell singkat. "Aku sedih sekali, aku tidak dapat ikut bersama dengan yang lainnya untuk menyambut ratu besok hari."
"Itu hanya acara yang tidak penting. Kau tidak perlu memikirkan hal semacam itu," ucap Leon menenangkan. "Apa kau mau pergi bersamaku? Ada danau cantik di balik bukit. Percayalah itu lebih baik dari pada menyambut perempuan itu---"
"Hei!" Bell seketika menutup mulut Leon dengan tangannya. "Kalau ada yang melaporkan, kau akan diusir." Leon terdiam karena tangan dingin gadis itu kini menempel di bibirnya.
"Maaf," Bell tersipu. "Tunggu, sudah berapa lama kau berada di sini?"
Leon mengedikkan bahunya. "Entahlah. Aku datang, hari masih terang."
"Kau pasti kedinginan. Turunlah bersamaku, aku akan membuatkan minuman hangat untukmu." Tanpa persetujuan Leon, Bell langsung bebalik menuruni anak tangga. Dan lelaki itu mengekor mengikuti Bell dengan senang hati. Namun belum juga lantai dasar, Leon menarik tangan Bell. "Tunggu! Aku tidak bisa pergi ke sana denganmu," ucapnya ragu.
"Tak apa, dapur selalu sepi di malam hari. Di sana juga hangat karena perapian selalu menyala."