"Di wilayah Utara, musim dingin tidak pernah pergi. Tidak ada satu orangpun yang peduli tentang penyambutan sebuah musim."
Bell melirik ke arah Leon. "Sejauh mana kau pergi saat jadi pelaut?"
"Aku pernah datang ke suatu tempat dengan ombak ganas dan kepiting raksasa, aku juga pernah singgah di sebuah negara dengan lautan pasir di seluruh negerinya."
"Kenapa kau kembali?"
Leon tertawa. "Oh, maaf! Aku hanya merindukan ibuku. Selama aku pergi, beliau tetap tujuanku kembali."
"Apa kau sudah bertemu ibumu?"
"Tentu saja. Ibuku tidak pergi kemana pun, jadi setiap kali aku pulang aku akan datang ke tempat ibuku."
"Aku juga ingin bisa berpetualang sepertimu,"
Leon melirik ke arah Bell. Gadis itu sudah terlalu lama terkurung di pulau itu dan rumahnya yang megah. Dan saat ini mungkin juga seperti mimpi untuknya.Â
"Aku akan menemani jika kau izinkan," ucap Leon.
"Tidak, terima kasih. Aku sampai di sini saja sudah membua
tku tidur pulas."Â