Waktu mungkin bergerak terlalu cepat. Tanpa mau menunggu siapapun untuk sejenak rehat. Maya kini jadi perempuan dewasa yang tengah berjuang di tengah masyarakat modern. Usianya kini 24 tahun dan dia sekarang adalah karyawati sebuah toko retail.Â
"Lo nanti datang, ya please!" ucap seseorang dalam sebuah pesan suara. Itu adalah suara Wulan. Besok dia berulang tahun dan berharap Maya akan datang. Seperti ada adegan film yang tayang kembali di kepalanya. Â Hari-hari di mana dia masih begitu teguh pendirian untuk mengejar Bintang. Â
Hari di mana Wulan berulang tahun. Maya memberikan sebuah kado boneka yang dibuat sendiri olehnya dengan kain perca. Saat acara buka kado di mulai seorang gadis cantik membuka kado dari Maya dan mengejeknya habis-habisan. Â Gadis itu katanya adalah pacar Bintang. Cantik. Sebatas itu penilaian Maya.Â
Hingga ulang tahun berikutnya, Â Maya sudah menabung hampir satu tahun untuk membeli sebuah tas untuk Wulan, tapi ternyata tas itu palsu. Untuk kesekian kalinya Maya dipermalukan di acara ulang tahun Wulan. Hingga dia tidak lagi datang setiap kali Wulan mengundangnya.Â
"Di sana bukan tempatku," ucapnya pada diri sendiri setelah teringat kejadian tidak menyenangkan itu. Maya menyimpan kembali ponselnya dalam kantong celemeknya.
Hari ini ada banyak sekali barang yang harus dia bersihkan. Gudang terlalu banyak debu dan barang-barang yang harus dipindahkan.
"Katanya manager baru hari ini mau survei, ya?"
"Mampus gue, kemarin gue salah input data," gumam Maya.Â
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H