"Kalau mau lihat Bintang, harusnya kamu datang malam?" ucap ibunya. "Makan yang benar, jangan  melamun! Nanti kamu kesambet."
Maya hanya mendengus kesal. Tapi ucapan ibu ada benarnya. Setelah menghabiskan makan malamnya, Â Maya bergegas meninggalkan rumah hingga lupa berpamitan pada sang ibu.Â
"Lo ngapain bertemu jam 9 malam? Lo nggak punya jam?"ucap Wulan kesal.
Maya hanya tersenyum memamerkan barisan gigi putihnya. "Bintang, ada?" ucapnya kemudian.Â
"Barusan dia pergi."
"Kemana?" Maya terdengar kecewa.Â
Wulan mengedikkan bahu. "Mana aku tahu. Lagian ini udah malem, lo pulang sana! Nanti ibu nyariin." Dengan sekuat tenaga Wulan mendorong Maya untuk keluar meninggalkan halaman rumahnya. Tapi Maya menolak dan memberontak.
"Kalian ngapain?" Mendengar kalimat itu seketika keduanya membeku.
Itu adalah Bintang. Baru saja pulang setelah membeli minuman dari minimarket tak jauh dari rumahnya.Â
"Gue tanya, kalian lagi ngapain malam-malam gini?"Â
"Galak banget," ucap Maya dalam batinnya. Tanpa menjawab sepatah katapun, Maya pergi meninggalkan Wulan dan Bintang. Begitu juga dengan Bintang, Â tanpa mengulang atau bertanya hal lain, dia langsung meninggalkan Wulan sendirian.Â