"Ibu---"
"Datanglah besok ke jamuan. Kita akan menerima tamu. Dia seorang Duke muda."
"Besok aku---"
"Tidak ada latihan di hari besok!"
Nath menunduk. Kecewa.
Nath termenung di dalam kamarnya. Banyak pertanyaan yang belum sempat di lontarkan di jamuan makan malam hari ini. Tapi ibu yang mendadak di cari oleh kepala pelayan membuat Nath tidak mempunyai waktu.Â
Tamu?
Mendadak?
Bagaimana dengan rambutnya? Bukankah kabar soal warna rambut dan matanya itu tidak boleh sampai tersebar? Atau Ibu telah lupa akan pesan Ayah?
Sebelum matahari menampakan wajahnya, Anna telah mengetuk pintu kamar Nath. Membuyarkan semua mimpi yang tengah tayang di dalam pikirannya. Perempuan itu membawa 4 orang pelayan dengan tugasnya masing-masing. Masih dengan mata yang terpejam Nath sudah di dandani, berganti gaun dan memakai wewangian. Itu seperti jamuan yang sangat penting. Katanya hanya satu orang, tapi ibu terlalu berlebihan menyuruh para dayang dan pelayan mendandani anak gadisnya itu. Pikir Nath.
Langkahnya berat menuju ruang tengah mencari Jeremy. Laki-laki itu tidak ada. Hanya ada ruangan kosong dengan aroma bunga yang kuat. Ada apa? Tidak seperti biasa. Para pelayan juga sibuk sepanjang lorong. Tapi kenapa begitu sepi di aula tengah.