Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Winter Lily: Penyerangan dalam Perjalanan (Bagian 18)

12 Juli 2023   10:57 Diperbarui: 12 Juli 2023   11:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seseorang berdiri di depan pintu dengan tangan menyilang. Tanpa menunggu si empunya ruangan memersilakan, laki-laki itu masuk dan duduk di kursi tepat di depan meja kerja Claire.

"Ada perlu apa?" 

"Kakak serius sekali sampai tidak menatap wajah adiknya yang tampan ini!" goda Vederick.

"Katakan saja apa maumu? Kau tidak perlu bertele-tele!"

"Ternyata kakakku tidak sabaran!" Vederick menyeringai.

Claire mendengus. Matanya tajam membidik sang adik yang dengan tidak sopan merebahkan dirinya di kursi panjang ruangan itu. Sejak tiga hari lalu, Claire marah sekali karena perilaku Vederick yang semakin seenaknya.

"Apa Kakak tahu? Jika putri Paman Grand Duke itu mempunyai lebih dari satu Mana elemen?"

"Untuk apa kautanyakan itu padaku. Lagi pula itu hal yang wajar, bukan?"

"Kakak! Hanya keturunan murni Raja terdahulu saja yang punya elemen lebih dari satu bahkan tiga. Tapi Nath? Yang aku tahu dia bahkan bukan Putri kandung Paman."

"Apa urusannya denganmu? Pergilah aku sibuk!"

"Sudah waktunya aku memilih tunangan bukan? Dan sepertinya Nath yang paling cocok! Kita akan mempunyai banyak keuntungan."

"Kau bicarakan saja dengan Ayah. Bukan denganku!"

"Kakak masih marah, karena pesta teh itu? Atau Kakak benar-benar sudah jatuh cinta dengan Noah?" Vederick berdecak. "Ternyata Kakak juga licik! Apa menurut Kakak---aku serius soal dua Lady keluarga Norternham?"

"Apa aku harus menjawab ucapan tidak sopan dari adikku ini? Rasanya terlalu tidak penting! Pergilah! Aku tidak ada waktu untuk membicarakan masalah seperti ini."

"Baik lah! Saya undur diri, Yang Mulia!" Vederick menunduk memberi hormat lalu kemudian keluar dari ruangan itu. Claire yang tadi berdiri kini duduk kembali. Tangannya memijat kening yang tiba-tiba terasa sakit setelah berbicara dengan sang adik.

Seseorang berpakaian prajurit kerajaan memasuki ruangan itu setelah Vederick pergi. Dia adalah pengawal Claire. Laki-laki berpawakan tinggi besar itu datang bersama dengan seorang pelayan. Teh kamomil dan kue kering siap di santap oleh sang Putri.

Claire tahu, hari-hari seperti ini bisa saja terjadi atau bahkan bisa lebih buruk lagi. Mengingat tabiat Vederick yang buruk. Bahkan mereka yang usianya tidak begitu jauhpun tidak begitu akrab. 

Sekelebat cahaya merah muda tiba-tiba muncul. Itu adalah sinyal dari batu suci yang Claire berikan pada Nath. Sebagian dari batu itu masih ada pada Claire. Ini adalah rencana Claire untuk terikat dengan Nath. Adik kesayangan dari Noah---penerus Duchy Carperia.

Dadanya serasa tertusuk dan memanas. Belum sempat Claire beranjak dari tempat duduknya, tubuhnya terkulai lemas kemudian tersungkur. Ada darah yang entah bagaimana bisa keluar begitu saja dari dalam mulutnya. "Apa kau baik-baik saja, Nath?" ucapnya lirih. Kesadarannya perlahan menghilang seiring dengan rasa sakit yang amat sangat di dadanya.

Sementara itu Nath dan rombongannya kini tengah menghadapi segerombolan perampok di daerah perbatasan. Itu bukan kelompok yang dimaksud oleh Artur. Tapi mereka berbahaya. Sekelompok orang tanpa senjata. Melompat ke atas gerbong. Mereka bukan manusia biasa. Jelas bukan. Sosok berjubah hitam dengan lambang matahari di punggungnya. 

Bukan emas atau benda berharga yang dapat di jual. Yang tengah merekaa incar. Karena tujuan mereka langsung ke atas gerbong Nath. Tentu saja batu sihir. TBatu Rubi pemberian Claire dan Batu Sihir milik Beatrice. Kedua Batu itu sangat berharga bagi mereka yang mengagungkan kekuatan. Menara Sihir sebagai kiblat mereka dan batu sihir adalah sumber kekuatan mereka. Dua buah batu yang tersimpan di dalam tubuh Nath lah yang telah memancing orang-orang itu untuk datang. Bagi mereka yang tahu, sepanjang jalan aroma manis pekat dan mint membumbung tinggi mengikuti laju lokomotif.

Ada 10 orang dengan jubah dan mana hitam pekat berdiri sejajar di atas gerbong. Itu adalah Mana buatan yang biasa dipakai oleh para kelompok hitam. Gerbong yang dinaiki Nath telah tertinggal jauh dengan lokomotifnya. Semua orang mencoba mengerti situasi yang tengah mereka hadapi, tidak terkecuali Anna. Seorang dayang juga wajib melindungi tuannya.

"Nona ...!" Wajah Anna pucat pasi.

Nath duduk dengan tenang menatap jendela yang kini tertutup oleh Mana dari Noah dan Lucas. Ada tabir merah menyala menghalangi pandangannya.

"Duduklah, Anna!"

"Bagaimana ini, Nona?"

 "Aku tidak tahu ... " 

Anna menatap Nath. Gadis itu berpura-pura tenang. Tapi, tangannya bergetar. Para gerombolan itu berulang kali menghantam gerbongnya dengan mantra. Tangannya bergetar kuat dan sebuah cahaya biru dan merah muda keluar dari celah jemarinya. Itu adalah reaksi umum jika batu sihir terkena mantra sihir. Nath menggenggam erat tangannya. Terdengar samar suara Ibu dan Claire menyebut namanya---lirih.

Dan kemudian

Boomm...

Para perampok itu terpental dan lenyap. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Hanya saja seketika sebuah cahaya putih meyilaukan muncul bersamaan dengan bunyi letupan. Pandangan mereka jadi kabur beberapa waktu. Anna pingsan dan begitu juga dengan Jeremy. Dan Nath---gadis itu masih tetap dengan posisi awal. Duduk menatap jendela. 

"Apa yang terjadi?" Noah berhasil. Kakak laki-laki yang dapat diandalkan. Dengan secepat mungkin dia mencari gerbong Nath yang tertinggal.

Noah berlari setelah memastikan semua perampok itu telah menghilang dari gerbong mereka. Nath menoleh, wajahnya datar dan matanya berubah jadi biru. Dalam pelukan Noah, Nath pingsan. Ada sebuah ledakan energi dari dalam dirinya. Sebuah sihir perubahan warna yang dipakai juga seketika hancur. Rambutnya kembali perak mengikuti perubahan matanya yang biru.

"Aku baik-baik saja. Tapi Claire. Sepertinya dia tidak baik. Batu yang ada padaku ternyata mempunyai kekuatan yang setengahnya sudah diserap Claire. Dan saat batu itu ingin melindungiku. Dia justru diserang oleh kekuatanku. Aku tidak apa-apa. Sungguh. Tapi aku merasa kalau Claire dalam keadaan yang tidak baik."

"Kau tidak perlu khawatir! Claire pasti baik-baik saja. Jika kita sudah sampai, kau bisa mengiriminya pesan," ucap Noah mencoba menenangkan adiknya.

Perjalanan mereka lanjutkan setelah menunggu lebih dari 5 jam untuk membawa lokomotif yang melaju di depan untuk mundur. 

Segerombolan orang berjubah putih di menara sihir diam-diam mengawasi perjalanan Nath. Tiga orang berjenggot itu adalah para pemburu batu sihir. Sebuah cermin menunjukan sebuah bayangan gambar dengan Nath dan Noah di dalamnya.

"Apa yang Kakak lakukan?" tanya Nath ketika melihat Noah memukul sesuatu.

"Tidak! Hanya ada lalat kecil."

"Lalat? Bukankah kita sudah memasuki Carperia? Mana ada lalat di daerah sedingin ini."

"Mungkin itulah alasan mengapa aku membunuhnya." 

Perjalanan mereka tempuh dengan waktu yang lebih singkat berkat bantuan dari Artur. Duke muda itu menawarkan bantuan sebuah lokomotif yang dapat membawa rombongan itu tiba lebih cepat di Carperia. Hanya butuh waktu dua hari saja mereka telah sampai. Teknologi dan sihir sangat di kembangkan di wilayah Vandermork. Meskipun masih bertetangga dengan Carperia. Tapi Vandermork bisa di bilang lebih maju di bidang itu. Seorang Duke muda yang berambisi membuat wilayahnya semakin maju dari pada wilayah-wilayah lain di kerajaan Gradiana.

"Kita harus berterima kasih pada Artur. Berkatnya, kita sampai bahkan lebih cepat."

"Apa kita harus sebaik itu padanya!" elak Lucas pada sang kakak. "Aku yakin dia mempunyai maksud lain!" sambungnya penuh curiga

"Kurasa otakmu perlu dibersihkan setibanya di rumah." Noah meninggalkan Lucas di depan pintu utama.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun