Ada 10 orang dengan jubah dan mana hitam pekat berdiri sejajar di atas gerbong. Itu adalah Mana buatan yang biasa dipakai oleh para kelompok hitam. Gerbong yang dinaiki Nath telah tertinggal jauh dengan lokomotifnya. Semua orang mencoba mengerti situasi yang tengah mereka hadapi, tidak terkecuali Anna. Seorang dayang juga wajib melindungi tuannya.
"Nona ...!" Wajah Anna pucat pasi.
Nath duduk dengan tenang menatap jendela yang kini tertutup oleh Mana dari Noah dan Lucas. Ada tabir merah menyala menghalangi pandangannya.
"Duduklah, Anna!"
"Bagaimana ini, Nona?"
 "Aku tidak tahu ... "Â
Anna menatap Nath. Gadis itu berpura-pura tenang. Tapi, tangannya bergetar. Para gerombolan itu berulang kali menghantam gerbongnya dengan mantra. Tangannya bergetar kuat dan sebuah cahaya biru dan merah muda keluar dari celah jemarinya. Itu adalah reaksi umum jika batu sihir terkena mantra sihir. Nath menggenggam erat tangannya. Terdengar samar suara Ibu dan Claire menyebut namanya---lirih.
Dan kemudian
Boomm...
Para perampok itu terpental dan lenyap. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Hanya saja seketika sebuah cahaya putih meyilaukan muncul bersamaan dengan bunyi letupan. Pandangan mereka jadi kabur beberapa waktu. Anna pingsan dan begitu juga dengan Jeremy. Dan Nath---gadis itu masih tetap dengan posisi awal. Duduk menatap jendela.Â
"Apa yang terjadi?" Noah berhasil. Kakak laki-laki yang dapat diandalkan. Dengan secepat mungkin dia mencari gerbong Nath yang tertinggal.