"Tenang saja. Kau punya dua Kakak laki-laki yang gagah pemberani." Lucas menepuk pundak Nath. "Masuklah. Anna pasti sudah menunggumu."
Perjalan mereka dimulai. Sama seperti saat mereka berangkat. Tiga gerbong dipesan khusus untuk rombongan keluarga Duke. Nath yang ceria, sekarang berubah jadi Nath yang pendiam. Gadis itu sejak dua jam memulai perjalanan hanya melihat luar jendela. Menatap kosong pepohonan yang hilir mudik tertinggal di belakang.
"Apa yang Anda pikirkan, Nona?" tanya Anna. Pelayan itu meletakan secangkir teh dan beberapa potong keik. Nath menoleh. "Aku tidak apa-apa, Anna. Kau beristirahalah. Perjalanan kita masih sangat jauh."
Anna mengangguk lalu meninggalkan ruangan yang kini hingga beberapa hari kedepan jadi kamar Nath itu.Â
Jeremy berdiri menatap jendela. Langkah Anna, baru saja melewatinya. Sang pengawal tahu jika Nona mereka tengah dalam keadaan yang tidak biasa.
"Anna,"
"Saya, Sir Jeremy."
"Berhenti memanggilku seperti itu. Telingaku terasa gatal mendengarnya."
Anna tertawa kecil. Pipinya memerah---malu.
"Ada perlu apa, Anda memanggil saya."
"Apa Nona ..., "