Mohon tunggu...
Umiyamuh
Umiyamuh Mohon Tunggu... Novelis - Seorang Penulis

Bukan orang penting, hanya seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Winter Lily: Pemberian Sang Putri (bagian 17)

11 Juli 2023   21:31 Diperbarui: 12 Juli 2023   10:50 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Itu batu sihir." Wajah Claire berbinar. "Mungkin akan berguna untukmu suatu hari nanti atau untukku saat membutuhkanmu."

Dahi Nath berkerut. Tidak mengerti maksud dan tujuan sang Putri. "Terima kasih, Yang Mulia. Tapi sepertinya ini terlalu berlebihan." Nath mendorong kembali tangan Claire. Tapi Claire menahannya. "Ini tidak berlebihan. Batu ini cocok denganmu. Kau lihat. Dia memilihmu." Batu itu menghilang tatkala menyentuh telapak tangan Nath.

Batu itu berwarna merah muda seperti rubi. Bercahaya dan terasa hangat. Nath dapat merasakannya di telapak tangannya.

Matahari baru saja melewati tingginya pohon ek. Jelang tengah hari, rombongan Nath telah sampai di stasiun. Sebuah kereta tengah menunggunya. Semua barang telah dinaikkan. Tidak ada keluarga kerajaan yang mengantar. Mereka telah berpamitan sebelum mereka pergi menaiki kereta kuda---satu jam yang lalu. Ada perasaan yang menggantung di benak Nath. Sebuah perasaan yang dia sendiri tidak begitu paham. 

"Apa yang kau pikirkan?" Noah membuka pembicaraan. Sejak meninggalkan istana, adik perempuannya terlihat diam. Bahkan saat Jeremy mengucapkan lelucon dia tidak tertawa tidak juga tersenyum.

"Tidak ada. Aku hanya lelah saja!"

"Sungguh?" Noah tidak begitu saja percaya. "Jika ada yang mengganggu pikiranmu, katakan saja. Kakak akan selalu ada telinga untukmu." 

Nath mengangguk. "Kakak yang terbaik." Matanya menatap gerbong-gerbong kereta di depannya yang sebentar lagi akan membawanya kembali ke Carperia. Aroma batu bara dan vanila bercampur dalam satu rongga. Meliuk-liuk seakan mengucapkan selamat tinggal. Ini bukan akhir.

Segerombolan laki-laki bertubuh tegap dengan seragam prajurit mendatangi Noah. Mereka adalah utusan dari keluarga Duke Vandermork hendak menyampaikan pesan. Pesan itu diterima Noah dengan baik. Noah membungkuk sopan. Sebuah pesan peringatan. Ada kerusuhan di sebuah wilayah yang akan mereka lewati. Jaraknya cukup jauh. Dua hari lagi. Tapi ini penting.

"Apa yang harus kita lakukan?" Nath gelisah. Ini perjalanan pertamanya. Dia akan pulang tapi ada bahaya yang menunggunya di depan.

"Tenang saja, Nona. Kami akan mengantar hingga kereta melewati daerah itu." Salah seorang prajurit itu meyakinkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun