Aku jadi bingung, yang mana dulu yang lebih penting lekas diwujudkan? Gantian atau bertahap gitu ya. Kan gak mungkin sekaligus diraih semua.
OOh, iya, aku pernah membaca majalah remaja, ada pepatah yang berbunyi,"Gantungkan cita-citamu setinggi langit,"
Sejak itu aku sering keluar mala-malam sebelum tidur.Itu dulu di kos-kosan ya, Â kebetulan kamarku di loteng, ada balkon nya. Aku sewa sendiri kamar itu, kalau tidur bersama teman, sering gak cocok.
Aku berdiri mendongak ke langit, bintang-bintang berkelap-kelip indah sekali, lamaaaa--- ku pandangi indahnya malam, terlebih bila sedang purnama.
Ku pejamkan mata, berkhayal seakan sedang terbang tinggi ke langit,dan ku  gantungkan satu persatu cita-cita ku. Suatu saat akan ku petik juga satu demi satu. Pikirku.
Setelah itu aku tidur, pulas, nyenyak, tidak pernah bermimpi, sampai bangun pagi Apa mungkin bintang -bintang di langit itu yang bermimpi tentang diriku.
Setiap mau berangkat ke sekolah, aku  mendongak ke langit dulu, memastikan gantungan cita-cita ku masih aman di tempatnya, belum ada yang memetik.
Tapi kalau siang tidak kelihatan, kalau malam indah sekali, dibawah langit dan bintang yang kerlap kerlip.
Mimpi ku ada syang sederhana saja sih, tapi ada juga yang 'wah' --- aku ingin negeri ini hidup rakyatnya sejahtera, katanya kekayaan negeri ini banyak sekali, kenapa banyak orang hidupnya melarat? Mungkin kebanyakan pejabat yang korupsi ya.
Keinginan ku yang'wah' adalah -- nah, ini baru cita-cita namanya. Aku ingin bekerja yang bisa naik pesawat, tebang ke belahan dunia di ujung kutub dari ujung ke ujung dunia. Mungkin aku harus bekerja di kedutaan, naik pesawatnya kan biaya dari negara, asyik kan?
 Dan satu lagi, aku ingin pacarku seganteng Brad Pit, tinggi jangkung, berkumis tipis, senyumnya manis.