"Ayah, kata Bu Guru, orang meninggal tempatnya di alam barzakh. Apakah itu sebabnya Ibu selalu menangis dan minta pulang di mimpiku? Ayo kita antarkan Ibu pulang, Ayah."
"Sebenarnya program tiruan ibumu sudah selesai, sudah sempurna. Ayah menanamkan program kecerdasan buatan yang meniru sosok ibumu. Demikian juga suara ibumu sudah berhasil diprogram dan dibuat persis seperti Ibu yang asli. Tapi, kalau kau dan Ibu tak menginginkannya, apa boleh buat."
Dengan berat hati, Ayah melepaskan semua kabel dan peralatan yang menempel di tubuh dan kepala Ibu. Terakhir, Ayah melepaskan batere dan sebuah chip yang tertanam di dadanya, yang berdenyut seperti jantung.
"Ayo kita antarkan ibumu pulang," ujar ayah lembut. Kami pun mencium dan memeluk tubuh Ibu untuk terakhir kalinya. Kali ini, aku melihat wajah Ibu tersenyum manis sekali.Â
Â
(Tamat)
#sciencefiction
Sumber gambar: 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H