Mohon tunggu...
Umi Sakdiyah Sodwijo
Umi Sakdiyah Sodwijo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengelana kata yang riang gembira

Pengelana kata yang riang gembira

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Unjuk Gigi

21 Oktober 2015   00:41 Diperbarui: 21 Oktober 2015   00:41 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tadi siang, rumah orang paling menyebalkan, si pembuat onar di komplek digerebek massa. Hal tersebut dipicu oleh banyak kejadian yang melibatkan dirinya dan seluruh warga.

Perempuan yang mendekati senja itu sering sekali mengganggu warga. Pernah dia menarik jilbab tante Koes yang sedang melaju di atas motor. Kemarin dia dan anaknya menyerempet motor dan memaki-maki Bu Chandra.

Beberapa bulan terakhir ini, dia juga melaporkan seluruh warga ke kantor polisi. Bahkan, asap yang keluar dari pembakaran sampah warga pun dia laporkan ke ketua RT.

Seluru warga sudah berkumpul dengan senjata masing-masing. Pak Samsul membawa galah, Pak Joko membawa cangkul, Pak Ketut membawa sabit, Om Ucok membawa golok, sedang ibu-ibu membawa panci, wajan, tampah, baskom dan sodet. Maklum mereka mau berangkat kerja bakti dan demo masak.

"Wooiii, Bu Siska keluar kalau berani! Hadapi kami!"

"Hajar saja!"

"Pukul!"

"Seret!"

"Tendang!"

"Bakar!"

Teriakan massa begitu mengerikan. Wajah-wajah beringas semakin merangsek mendekati pagar rumah. Semua warga mengacung-acungkan senjata yang dibawanya. Saya yang bersenjatakan kamera untuk mendokumentasikan demo tersebut bergidik seram.

Tiba-tiba Bu Siska yang mengaku mudanya pemenang Tae Kwondo tingkat RT itu pun bergegas keluar rumah dan berkacak pinggang di depan warga, tapi tentu saja dbalik pagar rumahnya yang tinggi. Persis seperti tahanan di balik jeruji. Dengan pongah dia menantang warga.

"Emang talian tiapa eyani adepin taya, hah???" teriaknya dengan mata melotot, tangan kiri di pinggang, dan tangan kanan menunjuk-nunjuk.

Tiba-tiba, dari barisan warga yang berdemo terdengar suara cekikikan, semakin lama semakin ramai. Semua orang tertawa riuh. Ternyata perempuan garang itu lupa memasang gigi palsunya. Menyadari hal itu, dia pun berbalik masuk kembali ke rumah. Warga pun bubar, sambil tetap tertawa riuh rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun