5. Transferring Proses mengembangkan kapasitas untuk menerapkan pengetahuan dalam keadaan baru.
      Gaya belajar setiap sisiwa itu berbeda. Menurut Bobbi Depoter perbedaan gaya belajar dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Terdapat tiga gaya belajar siswa yaitu visual, Auditorial dan kinestetis. Visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, artinya siswa lebih cepat belajar dengan menggunakan indra penglihatan. Auditorial adalah gaya menggunakan alat pendengaran untuk memudahkan pembelajaran. Sedangkan kinestetis adalah gaya belajar dengan cara begerak dan menyentuh. Di pembelajaran kontekstual guru perlu memahami gaya belajar siswa, artinya guru perlu menyesuaikan gaya belajar siswanya.
      Dalam menggunakan model pembelajaran kontektual Sanjaya menjelaskan ada beberapa hal untuk di perhatikan:
a) Pembelajaran kontekstual memandang siswa sebagai pribadi yang terus berkembang. Pengalaman dan tahap perkembangan seseorang akan berdampak pada kemampuan belajarnya. Pengalaman dan tahap perkembangan mereka akan mempengaruhi seberapa baik mereka dapat belajar. Dengan demikian, tugas guru adalah membantu sisiwa dalam belajar sesuai dengan setiap tahapan proses pembelajaran.
b) Setiap anak cenderungan untuk mempelajari hal baru dan keterampilan yang menarik. Oleh karena itu, bagi mereka belajar berarti menyelesaikan segala persoalan sulit. Oleh karena itu, memilih sumber daya pendidikan yang dipandang penting bagi pembelajaran siswa adalah tugas guru.
c) Proses menemukan hubungan antara informasi baru dan materi yang dipelajari sebelumnya dikenal sebagai pembelajaran siswa. Oleh karena itu, tugas seorang guru adalah membantu setiap siswa dalam menghubungkan antara apa yang telah dipelajarinya selama ini dengan apa yang belum dipelajarinya.
d) bagi siswa pembelajaran melibatkan proses menyelesaikan program yang sudah ada (asimilasi) atau membuat program baru (akomodasi). Untuk itu peran guru adalah memfasilitasi (mempermudah) asimilasi dan akomodasi siswa.
      Berdasarkan pembahasan di atas menjelaskan bahwa Strategi pembelajaran kontektual di gambarkan dengan relating, experiencing, applyng,cooperating, tranfering. Peran Guru dan siswa dalam pembelajaran Kontekstual, gaya belajar setiap sisiwa itu berbeda. Menurut Bobbi Depoter perbedaan gaya belajar tersebut dinamakan sebagai unsur modalitas belajar. Terdapat tiga gaya belajar siswa yaitu visual, auditorial dan kinestetis. Sanjaya menjelaskan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan model pembelajaran kontekstual yaitu Pembelajaran kontekstual memandang siswa sebagai pribadi yang terus berkembang. Pengalaman dan tahap perkembangan seseorang akan berdampak pada kemampuan belajarnya, Setiap anak cenderungan untuk mempelajari hal baru dan keterampilan yang menarik., Proses menemukan hubungan antara informasi baru dan materi yang dipelajari sebelumnya dikenal sebagai pembelajaran siswa, bagi siswa pembelajaran melibatkan proses menyelesaikan program yang sudah ada (asimilasi) atau membuat program baru (akomodasi).
H. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran KontektualÂ
- Kelebihan dar Contextual Teaching Learning adalah sebagai berikut
a. Pembelajaran menjadi lebih penting dan realisme. Hal ini berarti siswa harus mampu menarik hubungan antara apa yang mereka pelajari di kelas dan situasi dunia nyata.
b. Karena Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) yang berbasis konstruktivisme dan mengharuskan siswa mencari informasi sendiri, pembelajaran lebih efektif dan dapat membantu siswa mengembangkan konsep penguatan.
- Kelemahan Contextual Teaching Learning
- Guru memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi dan menerapkan konsep, sekaligus mendorong kesadaran dan penggunaan strategi belajar individu secara sengaja.
- Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan model pembelajaran yang menuntut guru untuk memberikan bimbingan yang lebih mendalam. Guru tidak lagi diperlukan untuk pengetahuan Anda. Oleh karena itu, tugas guru adalah memimpin siswa agar dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya.