3. Periksa situasi kehidupan anak dan lingkungan sekolah, lalu pilih salah satu dan hubungkan dengan ide atau teori yang akan dibahas dalam sesi pembelajaran kontekstual.
4. Â Rencanakan pembelajaran Anda dengan menghubungkan prinsip atau teori yang telah Anda pelajari dengan pengalaman siswa.
5. Â Penilaian terhadap kemampuan siswa, yang hasilnya menjadi bahan refleksi terhadap rencana pembelajaran dan pelaksanaannya.
C. Tujuan Pembelajaran KontektualÂ
Sistem CTL bertujuan untuk membantu siswa mengaitkan materi pelajaran  yang dipelajarinya dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan sehari-hari. adapun tujuan-tujuan pembelajaran kontekstual sebagai berikut:
- Memotivasi siswa untuk melihat bagaimana materi pembelajaran berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat mengembangkan reflektif yang dapat diterapkan pada situasi lain.
- Belajar lebih dari sekedar menghafal saja tetapi juga perlu adannya pemahaman.
-  Mendorong pengembangan keterampilan  siswa.
- Untuk mengajarkan siswa berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, memungkinkan mereka mengidentifikasi dan menciptakan solusi yang berguna untuk diri mereka sendiri dan orang lain.
- Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pembelajaran.
- Mendorong anak untuk terlibat dalam kegiatan akademik pada kehidupan sehari hari.
- Untuk memungkinkan setiap siswa menemukan dan mengkomunikasikan materi yang rumit dan mempersonalisasi pengalaman belajar.
Berdasarkan pembahasan di atas menjelaskan bahwa Sistem CTL bertujuan untuk membantu siswa mengaitkan materi pelajaran  yang dipelajarinya dengan isi kehidupan sehari-hari, yaitu dengan konteks kehidupan sehari-hari.
D. Landasan Teori Pembelajaran Kontektual
Pembelajaran kontekstual berlandas pada teori belajar kontruktivisme, Menurut teori konstruktivisme, anak harus belajar sendiri, mentransformasikan pengetahuan yang kompleks, membandingkan informasi baru dengan aturan yang sudah ada sebelumnya, dan mengubah aturan bila diperlukan. Gagasan bahwa guru melakukan lebih dari sekedar mentransfer pengetahuan kepada siswanya adalah salah satu konsep paling penting dalam psikologi pendidikan. Siswa harus mengembangkan pengetahuan mentalnya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa beliau memberikan setiap kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya dan mendidik mereka agar sadar dan metodis dalam menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
Berdasarkan pembahasan di atas menjelaskan bahwa Pembelajaran kontekstual berlandas pada teori belajar kontruktivisme, Menurut teori konstruktivisme, anak harus belajar sendiri, mentransformasikan pengetahuan yang kompleks, membandingkan informasi baru dengan aturan yang sudah ada sebelumnya, dan mengubah aturan bila diperlukan.
E. Penerapan Model Pembelajaran KontektualÂ
- Konsep dasar penerapan model pembelajaran kontektual
(1) Konstruktivisme (Constructivism)