Tidak mudah marah. Calon penghuni surga mampu menahan amarah.
Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Mau memberikan kebaikan untuk orang lain.
Akhirnya di penghujung kajian, KH Muh Anang Muhsinin memanjatkan doa yang diamini seluruh jamaah.
Gema sholawat berkumandang begitu moderator menutup rangkaian acara. Para jamaah saling bersalaman untuk kemudian beranjak pulang kembali ke rumah masing-masing.
Rutinitasku selesai mengikuti kajian adalah berburu kuliner. Tapi kali ini aku harus mengantar anak ke sekolahnya untuk mengambil charger yang tertinggal. Setelah dicari kesana kemari ternyata charger itu tidak dapat ditemukan. Apa hendak dikata, kecerobohan bungsu yang membuat hal itu terjadi. Ikhlaskan saja. Bungsu sedikit kecewa, apalagi ayahnya juga ikut menasehati agar lain kali lebih berhati-hati.Â
Selanjutnya kita bertiga memutuskan untuk membeli sarapan. Kali ini pilihan menu sarapan kita adalah bubur ayam dan nasi kuning. Alhamdulillah bungsu sarapan dengan lahap, sejenak melupakan rasa kehilangannya.Â
MasyaAllah tabarakallah, semoga kita semua senantiasa diberi petunjuk, hidayah dan pertolongan dari Allah SWT.
Blt, 6 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H