Mohon tunggu...
Umi Sahaja
Umi Sahaja Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Ibu bekerja yang ingin sukses dunia akhirat

Selalu berusaha membuat segalanya menjadi mudah, meski kadang sulit. 😄

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Maafkan Aku

27 Januari 2024   17:10 Diperbarui: 27 Januari 2024   17:11 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi aku ingin kamu di rumah, mengurus anak-anak kita nanti." Fadli menganggukkan kepalanya, seakan-akan meminta persetujuan Ninung.

Ninung hanya mencebik. Fadli tersenyum melihatnya.

"Tapi kamu nggak tau, kalau hatiku sekarang terbagi." Suara batin Ninung tiba-tiba menyeruak ke permukaan, membuat suasana menjadi hening sesaat.

 Ninung menghela nafas, lalu buru-buru mengusap matanya yang mulai berkabut, jangan sampai Fadli melihatnya menangis. 

Fadli melihatnya, wajahnya menyiratkan tanya. Ninung hanya menggeleng, sebagai tanda kalau dia baik-baik saja. Samar terdengar lagu favorit Ninung dari kamar kos.

I'll never know what the future brings

But I know you're here with me now

We'll make it through

And I hope you are the one I share my life with

*

Pulang dari Malang, Ninung disambut ibunya yang memberitahu kedatangan Haris. Ninung mencebik sebal. "Mau apa Kak Haris ke rumah," batinnya. Hatinya kembali condong kepada Fadli sepulang dari Malang. Ibunya menyuruh Ninung menemui Haris. Ninung menurut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun