"Bersyukurlah, Dek, dengan keadaan kita. Coba lihat orang-orang disekeliling kita. Ada banyak pengangguran, ada orang lain yang hidupnya lebih sulit dari kita," kata Arman, dia paham kemana arah pembicaraan Alya.Â
Alya mengaduk-aduk soto daging di depannya, asap mengepul dari mangkok Alya.
"Iya, tapi kan usaha tidak mengkhianati hasil. Kalau kita berusaha lebih keras, pasti penghasilan kita juga semakin banyak," ucap Alya.
"Dan lagi, Ardi lho, sudah berhasil menghentikan kebiasaannya merokok. Kapan Mas Arman akan berhenti merokok?
"Setidaknya, kalau belum bisa menambah penghasilan, ya berhenti merokok. Selain menghemat pengeluaran, kan hidup juga jadi lebih sehat." Alya masih meneruskan omelannya.Â
Arman yang sudah paham karakter istrinya, hanya menghela nafas.
"Iya, aku akan berusaha, ayo dimakan dulu sotonya, ntar keburu dingin," bujuk Arman.Â
"Janji, ya, sebentar lagi kan bulan Ramadhan. Kesempatan untuk berhenti merokok, ya," ucap Alya.
"Iya, insyaallah," jawab Arman.
"Rafa, ayo, Nak, kita makan dulu," panggil Alya. Rafa segera berhenti bermain, lalu menghampiri ibunya. Setelah duduk di kursi, kemudian Rafa makan dengan lahap.
Arman dan keluarga tiba di rumah saat hari menjelang Maghrib.