Melakukan promosi dan revitalisasi pasar tradisional untuk menarik minat konsumen, misalnya dengan mengadakan event atau festival.
Penurunan omzet pedagang Pasar Tanah Abang hingga 50% merupakan dampak nyata dari pergeseran perilaku konsumen dan dominasi online shop.
Nah, inilah data berdasarkan hasil survei google becompany tahun 2020 bahwa pengguna e-commerce mencapai hingga 54%.
Kemudian 90% manusia yang berniat akan terus menggunakan media digital setelah pandemi dan dua tahun kedepan.
Pada tahun 2022 mencapai 89% manusia sudah mengetahui dan menggunakan e-commerce yang apabila kita rupiahkan dari semua pengeluaran hasil belanja Online mencapai hingga Rp.885 Triliun.
Dari survei diatas membuktikan bahwa pasar terbesar se Asia tenggara yaitu pasar tanah abang kini omzetnya sangat menurun mencapai 50%.
Adaptasi dan inovasi menjadi kunci bagi para pedagang untuk bertahan di era digital ini, dukungan dari pemerintah dan berbagai pihak terkait juga sangat dibutuhkan untuk membantu pedagang pasar tradisional menghadapi tantangan ini dan tetap relevan di masa depan.
sumber:Â
METRO TV. (2023, September 21). Tren belanja online penyebab Tanah Abang sepi? [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=n51a_vrbh-8
Official iNews. (2023, September 19). Demam belanja online, pasar terbesar Se-Asia Tenggara sepi pengunjung [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=3HF1p2JdzZo
Fadilah, I. (2023, August 25). Curhatan Pedagang Tanah Abang Omzet Anjlok 50% Gegara TikTok cs. Detikfinance. https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6895936/curhatan-pedagang-tanah-abang-omzet-anjlok-50-gegara-tiktok-cs