Mohon tunggu...
Umi Kholifah
Umi Kholifah Mohon Tunggu... Lainnya - Pekerja ,Karyawan swasta

Saya adalah seorang pekerja yang sangat menyukai buku dan mengeksplor diri saya untuk berkembang mengembangkan potensi diri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mindfulness-Based Therapy untuk Mengurangi Kecemasan Sosial terhadap Gangguan Perkembangan Psikologis

25 Juni 2024   20:01 Diperbarui: 25 Juni 2024   20:08 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Ada beberapa jenis intervensi yang secara secara efektif dapat mengurangi efek kecemasan termasuk intervensi mindfulness. Intervensi mindfulness merupakan bagian perawatan holistik karena dapat meningkatkan kesadaran dan situasi saat ini dan mengurangi gejala psikologis dan fisik serta memfokuskan pikiran dan perhatian pada keyakinan tanpa menimbulkan penolakan. Selain itu, intervensi mindfulness ini juga mendorong individu untuk mengidentifikasi gejala fisik yang sedang dirasakan dengan cara menyadari berbagai hal yang terjadi pada saat ini atau tidak hanya berfokus pada kondisi sakit saja, sehingga keluhan ataupun gejala fisik akan berkurang (Stocks, 2016).

Proses intervensi kecemasaan sosial dengan menggunakan Mindfulness based therapy (MBT) yang dilaksanakan terdiri dari enam tahap berikut :

  • Lakukan penilaian awal terhadap Tingkat kecemasan sosial dengan menggunakan alat ukur 16PF dan IST.
  • Mengajarkan prinsip-prinsip kewaspadaan, termasuk perhatian penuh pada saat ini, penerimaan tanpa menghakimi diri, dan kedamaian batin.
  • Melakukan visual imagery, yaitu individu harus memvisualisasikan pandangan positif, namun juga pikiran negatif, yang membantu individu mengembangkan pemikiran positif terhadap sesuatu. Dengan membayangkan sesuatu secara lebih positif, individu dapat mengurangi stress, kecemasan, dan emosi negatif lainnya.
  • Melatih individu dalam menghadapi situasi sosial yang menakutkan dengan tetap tenang menggunakan teknin grounding dan Teknik pernafasaan minfullness.
  • Mendorong individu untuk menerapkan praktik mindfulness dalam kehidupan sehari-hari seperti, memperhatikan pola makan, berjalan-jalan atau traveling liburan, atau bahkan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
  • Memberikan sesi tindak lanjut untuk memastikan kesinambungan Latihan mindfulness dan memberikan dukungan tambahan bila diperlukan.

Hasil dan Pembahasan.

Hasil.

Hasil intervensi menunjukan bahwa individu Tingkat kecemasan sosial berkurang secara signifikan yang diukur dengan penurunan skor 16PF dan IST. Peningkatan Tingkat mindfulness yang diukur dengan peningkatan skor pada 16PF dan IST yang lebih tinggi. Kemampuan individu dalam menangani situasi sosial dengan lebih tenang dan percaya diri lebih meningkat. Meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dan mengurangi gejala gangguan mental yang berhubungan dengan kecemasaan sosial.

Pembahasaan.

Kecemasan sosia adalah bentuk fobia sosial yang lebih ringan, ketakutan yang terus menerus dan tidak rasional terhadap kehadiran orang lain. Orang tersebut mencoba menghindari situasi tertentu Dimana mungkin mereka dikritik, menunjukan tanda-tanda kecemasan atau berprilaku memalukan. Oleh karena itu orang yang menderita kecemasan sosial menghindari orang lain karena takut di kritik. Misalnya berbicara atau mengekspresikan diri didepan umum, makan didepan umum, menggunakan toilet umum atau mengikuti aktivitas public lainnya yang dapat menimbulkan kecemasaan. Kecemasan sosial adalah kecemasan yang dihasilkan dari kemungkinanatau adanya evaluasi interpersonal yang nyata atau membayangkan situasi sosial (Rizki et al., 2015).

Ketika individu memiliki kecemasan sosial, individu tersebut akan khawatir orang lain akan menilai dirinya secara negatif atau negatif karena apa yang dirinya katakana atau lakukan. Orang yang menderita akan kecemasaan sosial cenderung berpikir bahwa ketika berbicara dengan orang lain, orang lain akan menyadari kelemahaan atau kecanggungannya, sehingga dirinya mungkin takut ditinggalkan karena menunjukan prilaku yang tidak dapat diterima, diabaikan, dikritik dan ditolak. Orang yang takut dalam interaksi sosial, akan menarik diri dari pergaulan, berusaha sekecil mungkin berkomunikasi, dan akan berbicara apabila terdesak saja (Putri Vitaya, 2022).

Proses penerimaan segala sesuatu sebagaimana adanya dan mendekati situasi dengan pikiran terbuka mengurangi ketegangan dan kecemasan serta meningkatkan kepercayaan diri. Intervensi berbasis kesadaran telah menunjukan bukti dalam menangani berbagai dampak buruk termasuk depresi dan kecemasan. Praktik meditasi dalam Teknik MBT membantu meningkatkan kesadaran dan penerimaan diri, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan pasien untuk mengatasi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup yang positif. Faktor lain yang meningkatkan Tingkat keberhasilan pengobatan adalah pesan otomatis berupa motivasi yang diberikan pada partisipan baik dalam bentuk pesan singkat ataupun interaksi secara virtual. Melalui kesadaran akan tubuh yang merupakan aspek pengalaman sehari-hari, memungkinkan setiap individu untuk sepenuhnya hadir dan menyadari apa pun yang ada di sini dan saat ini yang kemudian menghasilkan kemampuan yang lebih besar untuk mentoleransi keadaan emosional yang tidak nyaman (Stocks, 2016).

Kesimpulan.

Terapi berbasis kesadaran (MBT) telah terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan sosial dan menghambat perkembangan gangguan psikologis individu seperti depresi dan gangguan kecemasan umum. Pendekatan terapeutik yang menggabungkan Teknik mindfulness dengan prinsip prilaku kognitif ini dapat meningkatkan kesadaraan diri, mengurangi reaktifitas emosional, dan meningkatkan kualitas hidup penderita kecemasaan sosial. Oleh karena itu, MBT memberikan solusi komprehensif dan berbasis bukti untuk mengatasi kecemasan sosial dalam praktik klinis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun