Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pros dan Cons Jualan Online di WhatsApp

15 Maret 2023   11:35 Diperbarui: 16 Maret 2023   02:01 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sini kita belajar bahwa bombardir iklan terkadang memang berhasil, hehe.

Cons

Berbicara tentang pros, maka tidak adil bila kita tidak membahas sisi gelapnya juga.

Meskipun kegiatan ini banyak memiliki manfaat dan sering dipuja-puji sebagai terobosan dan inovasi serta pemberdayaan masayarakat, nyatanya di lapangan kita sebagai konsumen atau target market juga tidak sedikit yang merasa terganggu. Apalagi bila menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Postingan status atau direct message yang tidak tahu waktu

Memang betul setiap pemilik WhatsApp bebas melakukan apa saja dengan akunnya.

Namun, terkadang orang-orang yang berjualan online lewat WhatsApp kurang memperhatikan waktu dalam berjualan. Kadangkala posting status atau direct message (DM) di jam-jam malam atau jam-jam kita beristirahat, tentu hal ini sangat menganggu waktu kita.

2. Direct selling yang terkesan memaksa

Pernah mengalami di DM promosi jualan dan si penjual terkesan memaksa untuk membeli barang jualannya?

Ya, hal-hal seperti ini biasanya umum terjadi, maklum karena yang berjualan dan yang ditarget untuk membeli adalah orang-orang dekat dan masih satu lingkup. Maka biasanya si penjual kurang aware terhadap cara menjual produk dan melupakan azas sopan santun dan etika dalam berjualan karena menganggap sudah kenal baik dan dekat dengan calon customer-nya. So, tidak ada masalah.

Well, bagaimanapun juga, meskipun target jualan kita adalah teman atau kolega sendiri, seharusya cara dan etika berjualan tetap harus diperhatikan karena pengalaman kita sebagai customer atau pembeli itu tidak memandang status pertemanan atau keluarga. It’s a fair play.

3. Product knowledge yang kurang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun