Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pros dan Cons Jualan Online di WhatsApp

15 Maret 2023   11:35 Diperbarui: 16 Maret 2023   02:01 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disadari atau tidak, sejak era pandemi, sepertinya kita lebih sering menemukan bahwasanya isi dari grup–grup WhatsApp kita mulai beralih fungsi menjadi lapak jualan, baik grup yang sudah lama ada maupun grup-grup baru yang bermunculan.

Tidak hanya itu, status whatsapp dari kenalan-kenalan dan kolega kita pun rata-rata juga mengupload produk dan jasa yang dijual, tidak hanya satu atau dua produk saja, sampai-sampai bila kita lihat banyak sekali jumla notifikasi garis putus-putus di status WhatsApp yang menunjukkan bahwa yang punya akun sudah beberapa kali mengunggah status jualannya.

Awal mula fenomena jualan online di WhatsApp

Well, fenomena ini muncul karena memang era pandemi benar-benar merupakan pukulan besar bagi kita semua, terutama dalam hal finansial.

Di sini, jelas terlihat bahwa mayoritas masyarakat kita belum sepenuhnya paham tentang literasi keuangan, sehingga saat keuangan keluarga diporak-porandakan akibat lockdown dan pandemi, maka mau tidak mau kita harus berjuang bagaimanapun caranya untuk bertahan hidup, dan salah satu cara yang paling cepat bisa menghasilkan adalah dengan berjualan.

Itulah mengapa kita banyak melihat fenomena maraknya jualan di status maupun grup-grup WhatsApp sampai dengan masa pasca pandemi sekarang ini.

Menariknya, fenomena ini sebagian besar dimotori oleh para ibu-ibu, terutama ibu-ibu rumah tangga karena kegiatan berjualan ini bisa dilakukan dari rumah sambil multitasking melakukan pekerjaan rumah lainnya.

Selain itu, ibu-ibu juga biasanya mempunyai circle pertemanan dan perkumpulannya sendiri sehingga mereka menjadikan circle-nya itu sebagai target market untuk berjualan.

Hal yang sama pun dilakukan oleh anggota grup yang lainnya sehingga bisa kita lihat ekonomi berputar di area mikro dan menjangkau lingkungan terdekat para ibu-ibu ini.

Pros dan cons jualan online di WhatApp

Meksipun terdengar menarik dan terbukti menghasilkan walaupun bukan dalam skala yang besar, namun kegiatan ekonomi mikro yang diciptakan oleh para ibu-ibu ini sedikit banyak berhasil mengubah persepsi kita bahwasanya semua orang juga berkesempatan untuk bisa menghasilkan dan menciptakan arus perputaran ekomoninya sendiri.

Lalu, apakah kegiatan ini bukan berarti tanpa kendala?

Yuk, mari kita ulas lebih lanjut pros dan cons-nya berjualan di grup WhatsApp yang sedang tren akhir-akhir ini:

Pros

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun