Bukan tanpa tujuan tapi karena memang mereka ingin di dengar sama halnya dengan kita yang sudah dewasa ini.Â
Mungkin kita bisa mulai mencoba untuk lebih mendengar kan anak-anak kita, menanggapi dengan serius setiap perkataan mereka, ikut berpartisipasi balik dalam komunikasi dua arah dengan mereka, bukan hanya mengiyakan saja perkataan mereka.Â
Terkadang saya juga miris dan kasihan saat melihat anak-anak yang secara komunikasi sangat bagus dan lancar, namun respon orang tua atau orang dewasa di sekitarnya tidak ada yang peduli bahkan dicueki.Â
Mungkin bagi kita sebagai orang dewasa tindakan kita biasa saja dan lumrah, namun kita tidak pernah tahu apa yang dirasakan dan dipikirkan anak-anak kita.
Kita tidak pernah tahu tindakan kita yang mana yang membuat mereka kecewa atau bahkan membuat mereka kehilangan semangat dan mimpi-mimpinya hanya karena kita tidak benar-benar mengakomodir kebutuhan mereka untuk didengar dan ditanggapi.Â
Meskipun terkadang kita juga tahu anak kita hanya main-main saja atau sekedar gimmick, namun saat anak melibatkan kita dalam proses berkomunikasinya, tidak ada salahnya kita ikut serta dan menanggapinya juga karena hal itu akan membuat anak merasa dianggap keberadaannya dan didengarkan perkataannya, yang mana hal ini juga secara positif akan berdampak baik untuk perkembangan mental dan kepribadiannya kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H