Mohon tunggu...
Vanessa Valentina
Vanessa Valentina Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Mampir sini sejenak istirahat dari beratnya hidup. Puisi ku ringan tak kan membebani hidupmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Boneka yang Mencintaimu

30 Desember 2021   17:54 Diperbarui: 30 Desember 2021   18:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ternyata Haris tidak benar-benar mengenal Lisa. Dery sahabat Haris yang membantu mempertemukan mereka. Perkenalan singkat itu memang sudah di rencanakan sejak awal. Haris yang terpesona pada pandangan pertama melalui foto bersama yang di pajang Dery  melalui akun media sosialnya. Saat berkenalan memang Haris tidak jujur dari awal. Perbedaan usianya yang cukup jauh terpaut 5 tahun membuat Haris tidak percaya diri awalnya. Haris menceritakan pada Lisa bahwa mereka seumuran. Hal tersebut mendapat pengakuan pula dari Dery.

Lisa masih berkuliah semester akhir dan masih harus menjalani program profesi 2 tahun kedepan. Haris seorang sarjana fisika yang sudah mendapatkan gelar sarjana sains(S.Si) sudah lulus 3 tahun sebelum Lisa. Saat ini bekerja di sebuah Lembaga penelitian di Jakarta. Memang raut wajah Haris tidak menampakkan berapa usianya saat ini. Wajahnya yang masih terlihat manis dan seperti anak SMA bahkan.

Hubungan yang diawali kepalsuan tersebut mereka jalani. Berbeda dengan Haris yang selalu saja mengabulkan permintaan Lisa jika bertemu,Lisa hanya mau bertemu hanya jika ada waktu. Padahal Haris selalu meluangkan waktunya di sela-sela kesibukannya. Haris terlalu menyukai Lisa. Pada bulan ketiga pertemuan mereka,Lisa memulai terlebih dahulu.

"Ris, Ketemu yuk ada yang ingin aku sampaikan."Ajak Lisa melalui pesan singkat.

"Iya dimana Lisa?"

"Di Cafe deket kampus ku saja ya Ris."

Haris pun segera berangkat menuju Cafe yang dimaksud. Haris menaruh harapan yang tinggi pada Lisa. Saat ini kadar perasaannya bukan lagi soal rasa suka. Perasaan itu sudah menjadi rasa cinta. Yang ia rasakan kini menjadi amat dalam. Dari kejauhan ia melihat datang menghampirinya.

"Udah pesen minum,Ris?"

"Belum,aku nunggu kamu Lisa."

"Oke aku aja yang pesenin ya Ris."

Haris begitu lekat menatap Lisa. Lisa tak sadar bahwa Haris menatapnya sejak tadi. "Manisnya kamu Lisa" gumamnya dalam hati.

"Jadi apa yang mau kamu bicarakan pada ku Lisa?"

"Nanti ya tunggu minuman datang."

"Mau kemana sih kamu Lisa buru-buru ketemu aku terus pergi lagi?"

"Aku ada urusan penting yang aku tidak bisa tinggal Ris,maaf ya ngerepotin kamu"

Minuman yang dipesan oleh Lisa pun datang. Lisa menawarkan Haris minuman yang Lisa pesan.

"Haris sebenernya aku mau jujur padamu. Sejak awal kita saling kenal aku belum ungkapkan ini padamu."

Hal ini membuat jantung Haris tiba-tiba berdegup kencang. Dalam hati Haris berkata " Sebenernya kamu mau ngomong apa Lisa?"

"Duh bagaimana ya aku memulainya?" Lisa tampak kebingungan merangkai kata.

"Jadi gini Haris,beberapa bulan ini kan kita deket ya. Sejak awal pertama aku bertemu dengan mu aku sudah tidak jujur. Saat ini aku memang single. I'm single but not available."

Haris mengernyitkan dahinya. Ia merasa bingung dengan apa yang disampaikan gadis pujaan hatinya tersebut.

"Maksud mu apa Lisa?"

"Ya aku punya pacar Haris,Cuma memang kita jarang ketemu karena pacarku jauh di Bandung. Hubungan jarak jauh Ris. Maafin aku baru cerita sama kamu." Ucap Lisa

"Kok bisa kamu selalu respon aku,mau jalan bareng sama aku?" tanya Haris

" Aku menyukaimu Ris karna kamu selalu ada buat ku. Selama ini aku merasa kosong. Sendirian di Jakarta. Keluarga,pacarku semua di Bandung" Jawab Lisa

"Jadi aku apa buatmu?Pelarianmu?Ngisi kekosongan mu aja?"Tanya Haris dengan nanar

"Selama ini aku tulus padamu soal perasaan ku Lisa."Sambung Haris

"Maafkan aku Haris,Maaf." Ucap Lisa tulus.

Lisa pun pergi terlebih dahulu meninggalkan Haris. Haris terdiam tanpa bisa melawan. Ia terkejut dengan apa yang disampaikan Lisa. Hatinya sakit. Namun Haris seakan tak menyerah. Ia masih berpikir bahwa ia pun punya kebohongan yang belum ia ceritakan pada Lisa. Ia pun masih berpikir hubungan Lisa dan kekasihnya adalah hubungan jarak jauh yang tidak akan bertahan lama.

Haris kembali melakukan aktifitas seperti biasa. Namun perasaannya pada Lisa semakin kuat. Dalam hatinya ia memafkan apa yang Lisa sampaikan. Haris masih tetap saling berkabar dengan Lisa. Sejauh ini hubungan mereka masih sangat baik. Masih jalan bareng dan bertemu diakhir pekan sekedar untuk makan dan minum saja. Lisa pun tampak nyaman dengan hal tersebut.

"Lisa,aku juga ada yang ingin aku sampaikan yang sejak awal aku bertemu dengan mu aku tidak jujur." Ucap Haris

"Apa? Kamu punya pacar juga?" Tanya Lisa

"Enggak,Bukan itu. Saat ini aku bukan lagi mahasiswa. Aku sudah lulus 3 tahun lalu. Saat ini aku bekerja. Maafkan aku Lisa." Ucap Haris

Namun anehnya hal tersebut tidak membuat Lisa terkejut. Lisa berpikir apa yang di katakan Haris tidak lebih menyakitkan dari apa yang ia utarakan. Haris pun merasa lega bahwa Lisa tidak begitu mempermasalahkan apa yang ia ungkapkan.

Semua berjalan seperti biasa. Kisah cinta yang awalnya dimulai dengan kebohongan pun akhirnya satu persatu terungkap. Sudah tak ada lagi beban tersisa diantara mereka. Mereka menjalani kisah cinta itu dengan nyaman tanpa gangguan pada awalnya.

Sudah 1 tahun berselang mereka jalani. Beberapa kendala bermunculan.

"Ris,maafin aku. Rendi pacarku dateng ke Jakarta menemuiku. Kumohon untuk beberapa waktu jangan menghubungi ku dulu ya. Nanti biar aku saja yang menghubungi mu terlebih dahulu" Tulis Lisa melalui pesan singkat.

Haris mulai khawatir akan hal ini. Hati nya seketika menjadi pilu. "Mengapa kau tega padaku Lisa?" Namun karena Haris terlanjur mencintai Lisa,ia pun mengalah. Ia merasa tak mengapa jika harus mengalah untuk sementara.

Semakin hari Lisa semakin menjauhi Haris. Mungkin hanya sesekali mengabari. Sampai pada akhirnya Haris tau bahwa Lisa memblokirnya namun sesekali blokirnya di buka. Sampai saat itu Haris yakin bahwa Lisa tidak benar-benar mencintainya. Ia tetap mencintainya.  Cinta Haris pada Lisa membuatnya lupa bahwa untuk saat ini Lisa bukanlah miliknya.

Sesekali Lisa menghubungi Haris menceritakan hal-hal yang membuat Lisa tidak nyaman berada dekat dengan kekasihnya. Namun jika harus memilih Lisa tetap memilih kekasihnya tersebut. Haris masih belum siap menerima kenyataan bahwa ia bukan pilihan lain dari Lisa. Ia masih belum siap menerima bahwa saat ini Lisa hanya menganggap Haris sebagai pelarian.

"Bodohnya aku,menjadi boneka yang bisa kamu permainkan. Yang bisa kamu nikmati saat kamu butuh bercerita dan aku hanya terdiam mendengarkanmu. Tapi aku tak mengapa. Biarlah aku tetap begini. Menikmati elokmu dari sudut pandang berbeda. Bukan kekasih mu,bukan pula satu-satunya yang memilikimu dan yang mencintaimu." Tulisnya melalui pesan singkat pada Lisa.

"Beginikah cinta itu."Keluhnya dalam hati.

Sampai detik ini Haris tetap menjadi lelaki yang mencintai Lisa di tempat tersembunyi dalam hati Lisa. Entah ini berujung atau tidak Haris tetap mencintai Lisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun