Mohon tunggu...
Vanessa Valentina
Vanessa Valentina Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga

Mampir sini sejenak istirahat dari beratnya hidup. Puisi ku ringan tak kan membebani hidupmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Boneka yang Mencintaimu

30 Desember 2021   17:54 Diperbarui: 30 Desember 2021   18:12 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun anehnya hal tersebut tidak membuat Lisa terkejut. Lisa berpikir apa yang di katakan Haris tidak lebih menyakitkan dari apa yang ia utarakan. Haris pun merasa lega bahwa Lisa tidak begitu mempermasalahkan apa yang ia ungkapkan.

Semua berjalan seperti biasa. Kisah cinta yang awalnya dimulai dengan kebohongan pun akhirnya satu persatu terungkap. Sudah tak ada lagi beban tersisa diantara mereka. Mereka menjalani kisah cinta itu dengan nyaman tanpa gangguan pada awalnya.

Sudah 1 tahun berselang mereka jalani. Beberapa kendala bermunculan.

"Ris,maafin aku. Rendi pacarku dateng ke Jakarta menemuiku. Kumohon untuk beberapa waktu jangan menghubungi ku dulu ya. Nanti biar aku saja yang menghubungi mu terlebih dahulu" Tulis Lisa melalui pesan singkat.

Haris mulai khawatir akan hal ini. Hati nya seketika menjadi pilu. "Mengapa kau tega padaku Lisa?" Namun karena Haris terlanjur mencintai Lisa,ia pun mengalah. Ia merasa tak mengapa jika harus mengalah untuk sementara.

Semakin hari Lisa semakin menjauhi Haris. Mungkin hanya sesekali mengabari. Sampai pada akhirnya Haris tau bahwa Lisa memblokirnya namun sesekali blokirnya di buka. Sampai saat itu Haris yakin bahwa Lisa tidak benar-benar mencintainya. Ia tetap mencintainya.  Cinta Haris pada Lisa membuatnya lupa bahwa untuk saat ini Lisa bukanlah miliknya.

Sesekali Lisa menghubungi Haris menceritakan hal-hal yang membuat Lisa tidak nyaman berada dekat dengan kekasihnya. Namun jika harus memilih Lisa tetap memilih kekasihnya tersebut. Haris masih belum siap menerima kenyataan bahwa ia bukan pilihan lain dari Lisa. Ia masih belum siap menerima bahwa saat ini Lisa hanya menganggap Haris sebagai pelarian.

"Bodohnya aku,menjadi boneka yang bisa kamu permainkan. Yang bisa kamu nikmati saat kamu butuh bercerita dan aku hanya terdiam mendengarkanmu. Tapi aku tak mengapa. Biarlah aku tetap begini. Menikmati elokmu dari sudut pandang berbeda. Bukan kekasih mu,bukan pula satu-satunya yang memilikimu dan yang mencintaimu." Tulisnya melalui pesan singkat pada Lisa.

"Beginikah cinta itu."Keluhnya dalam hati.

Sampai detik ini Haris tetap menjadi lelaki yang mencintai Lisa di tempat tersembunyi dalam hati Lisa. Entah ini berujung atau tidak Haris tetap mencintai Lisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun