Mohon tunggu...
Muhamad UmarMaruf
Muhamad UmarMaruf Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas pendidikan Indonesia

Saya seorang mahasiswa semester di universitas pendidikan Indonesia Dengan program studi Fisika fakultas pendidikan matematika dan ilmu pengetahuan alam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisi Miskonsepsi Fisika dalam materi mekanika pada siswa SMA menggunakan Two-tier diagnosticTest

6 Januari 2025   06:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   22:34 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendeteksi miskonsepsi, salah satunya two-tier diagnostic test. Two-tier diagnostic test adalah tes diagnostik yang multiple choice yang terdiri dari dua tingkat. Tingkat pertama adalah butir tes yang mengungkapkan suatu konsep tertentu, dan tingkat kedua adalah butir tes yang mengungkapkan alasan responden tentang jawaban yang diberikan pada butir tes yang pertama.

Melalui penelitian ini, para pendidik dapat lebih efektif mengidentifikasi konsep-konsep yang menjadi miskonsepsi siswa, serta alasan di balik miskonsepsi tersebut. Berdasarkan permasalahan yang telah disebutkan, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi jenis-jenis miskonsepsi yang dialami siswa pada topik mekanika fisika dengan menggunakan instrumen two-tier diagnostic test.

Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat keparahan miskonsepsi yang dialami siswa dan memberikan rekomendasi untuk strategi pembelajaran yang dapat membantu mengurangi miskonsepsi tersebut.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri Cimahi, khususnya pada siswa kelas X. Jenis penelitian yang digunakan adalah tes diagnostik dua tingkat, yaitu penelitian kuantitatif dengan menyebarkan angket daring kepada siswa SMA di wilayah Bandung, mulai dari kelas 10 sampai dengan kelas 12. 

Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Akan tetapi, Reynolds dalam Caleon & Subramaniam (2009) menyatakan bahwa tes pilihan ganda bersifat serbaguna, efisien, objektif, mudah digunakan, dan kurang dipengaruhi oleh kecenderungan individu untuk menjawab dengan cara tertentu. Oleh karena itu, sejalan dengan tujuan penelitian, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan instrumen tes diagnostik. 

Soal pilihan ganda dirancang untuk mendeteksi miskonsepsi siswa dan telah dikembangkan dari format satu tingkat menjadi dua tingkat, tiga tingkat, dan empat tingkat. Tes yang dikembangkan berdasarkan analisis hasil penelitian ini membahas miskonsepsi dalam mekanika, yang umum ditemui siswa dalam mempelajari Fisika.

 Bentuk tes yang digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi adalah two-tier question, yaitu tes diagnostik dengan dua level. Level pertama terdiri dari pertanyaan dengan empat pilihan jawaban, sedangkan level kedua mencakup empat alasan yang merujuk pada jawaban di level pertama. Hanya siswa yang benar-benar memahami konsep yang akan memberikan jawaban dan penjelasan yang benar (Utami et al., 2017).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil tes miskonsepsi diagnostik menggunakan soal pilihan ganda dua tingkat (Two-Tier Diagnostic Test) dikelompokkan secara keseluruhan, kemudian dihitung persentase siswa yang dikategorikan ke dalam kelompok pemahaman konsep, kurang pemahaman, dan miskonsepsi. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:

diagram 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun