Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi, gagasan, atau pesan yang dilakukan secara verbal atau nonverbal antara dua atau lebih individu atau kelompok, yang melibatkan berbagai elemen seperti bahasa, persepsi, konteks sosial, psikologi, dan budaya. Komunikasi juga dapat mencakup banyak aspek seperti pendengaran, penglihatan, gerakan tubuh, emosi, dan perasaan, yang bertujuan untuk memahami dan merespons pesan secara efektif dan efisien.
Komunikasi juga dapat mencakup berbagai jenis dan bentuk, termasuk komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi publik, dan komunikasi media. Komunikasi interpersonal melibatkan pertukaran pesan antara dua orang atau lebih, sedangkan komunikasi kelompok melibatkan pertukaran pesan antara beberapa individu dalam kelompok yang sama. Komunikasi publik melibatkan pertukaran pesan dengan audiens yang lebih luas, seperti dalam presentasi atau pidato, dan komunikasi media melibatkan pengiriman pesan melalui media seperti televisi, radio, atau internet.
Dalam konteks bisnis, komunikasi juga melibatkan aspek lain seperti negosiasi, persuasi, dan manajemen konflik. Komunikasi yang efektif dalam bisnis dapat membantu membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis, serta meningkatkan kinerja dan produktivitas organisasi.
Secara keseluruhan, komunikasi adalah proses penting yang diperlukan untuk memfasilitasi pertukaran informasi dan pemahaman antara individu atau kelompok. Komunikasi yang efektif dan efisien dapat membantu membangun hubungan yang baik, meningkatkan kinerja, serta mencapai tujuan yang diinginkan.
Teori Komunikasi menurut para Ahli :
- Menurut John Fiske, seorang teoretikus komunikasi dan budaya populer, komunikasi adalah suatu proses sosial yang melibatkan produksi, distribusi, dan konsumsi makna melalui tindakan komunikatif manusia. Fiske berpendapat bahwa komunikasi tidak hanya terbatas pada pertukaran informasi atau pesan, tetapi juga melibatkan konstruksi dan reproduksi makna melalui interaksi sosial. Fiske juga menekankan pentingnya konteks dalam komunikasi, yaitu kondisi sosial, budaya, politik, dan ekonomi yang mempengaruhi cara manusia memahami dan memproduksi makna. Konteks sosial tersebut juga mempengaruhi pilihan media atau saluran yang digunakan dalam komunikasi. Dalam pandangan Fiske, komunikasi juga melibatkan tiga aktor utama yaitu produsen, konsumen, dan produk. Produsen menciptakan pesan atau produk yang akan dikonsumsi oleh konsumen, sedangkan konsumen memaknai dan menginterpretasi pesan atau produk tersebut. Produk dalam konteks komunikasi dapat berupa media massa, budaya populer, atau bahkan ideologi dan nilai yang diproduksi oleh masyarakat. Secara keseluruhan, pandangan Fiske tentang komunikasi menggambarkan bahwa komunikasi adalah proses sosial yang kompleks yang melibatkan produksi, distribusi, dan konsumsi makna melalui tindakan komunikatif manusia dalam konteks sosial, budaya, dan politik tertentu.
- Menurut Everett Rogers, seorang ahli komunikasi dan sosial, mendefinisikan komunikasi sebagai proses pertukaran informasi antara individu atau kelompok yang melibatkan pemahaman dan perubahan sikap atau perilaku. Rogers berpendapat bahwa tujuan utama dari komunikasi adalah untuk menciptakan pengertian yang lebih baik dan mempengaruhi perubahan sikap atau perilaku. Rogers juga mengidentifikasi beberapa elemen kunci dalam proses komunikasi, seperti sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), umpan balik (feedback), serta konteks (context). Sumber adalah orang atau kelompok yang mengirimkan pesan atau informasi, sedangkan pesan adalah informasi yang ingin disampaikan. Saluran merujuk pada media atau metode yang digunakan untuk menyampaikan pesan, dan penerima adalah orang atau kelompok yang menerima pesan. Umpan balik adalah respons atau tanggapan dari penerima yang dikirim kembali ke sumber, dan konteks mencakup semua faktor sosial, budaya, dan situasional yang mempengaruhi proses komunikasi.Secara umum, pandangan Rogers tentang komunikasi menekankan pentingnya pemahaman dan perubahan sikap atau perilaku dalam proses komunikasi. Ia juga mengidentifikasi beberapa elemen kunci dalam proses komunikasi dan mengembangkan teori difusi inovasi untuk memahami bagaimana inovasi atau gagasan baru menyebar dalam masyarakat.
- Marshall McLuhan, seorang ahli komunikasi dan filosof, mengartikan komunikasi sebagai proses interaksi manusia yang melibatkan berbagai media atau teknologi. Ia berpendapat bahwa media atau teknologi tidak hanya sekadar alat untuk menyampaikan pesan, tetapi juga mempengaruhi cara manusia memandang dunia dan berinteraksi dengan lingkungan. Menurut McLuhan, media atau teknologi menciptakan lingkungan yang berbeda dan mempengaruhi cara manusia berpikir, merasakan, dan bertindak. Sebagai contoh, media cetak seperti buku atau surat kabar menciptakan lingkungan yang cenderung linear dan rasional, sedangkan media elektronik seperti televisi atau internet menciptakan lingkungan yang lebih visual dan simultan. McLuhan juga mengembangkan konsep "the medium is the message", yang berarti bahwa media atau teknologi itu sendiri adalah pesan yang lebih penting daripada pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Dalam konteks ini, McLuhan menekankan bahwa setiap media atau teknologi memiliki efek yang mendalam pada cara manusia memahami dunia dan berinteraksi dengan lingkungannya.
- Wilbur Schramm memandang komunikasi sebagai proses sosial yang melibatkan penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak kepada pihak lainnya. Menurut Schramm, komunikasi melibatkan lima elemen utama yaitu sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan efek (effect).Schramm juga memandang bahwa komunikasi merupakan proses dinamis dan interaktif yang melibatkan penyampaian pesan, penerimaan pesan, serta umpan balik yang disampaikan oleh pihak penerima kepada pihak sumber. Selain itu, Schramm menekankan pentingnya konteks dalam komunikasi, yaitu kondisi fisik, psikologis, dan sosial yang memengaruhi interpretasi pesan dan respons dari pihak penerima. Selain itu, Schramm juga memandang bahwa komunikasi dapat membantu memperbaiki hubungan interpersonal, meningkatkan pemahaman, serta mempengaruhi sikap dan perilaku. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi dalam memfasilitasi perubahan sosial dan kemajuan manusia.Secara keseluruhan, Wilbur Schramm memandang komunikasi sebagai proses sosial yang melibatkan lima elemen utama dan mempengaruhi respons dari pihak penerima. Ia juga menekankan pentingnya konteks dalam komunikasi, serta peran komunikasi dalam memperbaiki hubungan interpersonal, meningkatkan pemahaman, mempengaruhi sikap dan perilaku, dan memfasilitasi perubahan sosial.
Komunikasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non-verbal. Berikut merupakan pengertian dari komunikasi verbal dan komunikasi non verbal :
- Komunikasi Verbal, komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata atau bahasa untuk menyampaikan pesan. Komunikasi verbal dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Contohnya adalah percakapan sehari-hari, presentasi, atau korespondensi email.
- Komunikasi Non-Verbal, komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata atau bahasa untuk menyampaikan pesan. Komunikasi non-verbal dapat dilakukan melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, intonasi suara, atau bahkan penampilan fisik. Contohnya adalah bahasa tubuh, gestur, senyuman, atau isyarat.
Kedua jenis komunikasi ini saling terkait dan saling mempengaruhi dalam konteks komunikasi. Komunikasi non-verbal dapat memberikan informasi tambahan tentang pesan yang disampaikan dalam komunikasi verbal, dan dapat membantu untuk memperkuat atau memperlemah pesan tersebut. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang kedua jenis komunikasi ini penting untuk dapat berkomunikasi dengan efektif.
Tujuan adanya Komunikasi :
Tujuan dari komunikasi adalah untuk menciptakan pengertian dan memfasilitasi pertukaran informasi antara individu atau kelompok. Melalui komunikasi, seseorang dapat menyampaikan ide, gagasan, perasaan, dan informasi yang ingin disampaikan kepada orang lain. Beberapa tujuan khusus dari komunikasi meliputi :
- Memperbaiki hubungan interpersonal : Komunikasi dapat membantu memperbaiki hubungan interpersonal dengan menyampaikan pesan secara jelas dan efektif.
- Menyelesaikan konflik : Komunikasi yang baik dapat membantu menyelesaikan konflik dengan memfasilitasi pemahaman dan negosiasi.
- Meningkatkan efektivitas kerja: Komunikasi yang efektif dapat membantu meningkatkan efektivitas kerja dan produktivitas dengan memfasilitasi kolaborasi, koordinasi, dan tindakan yang terarah.
- Meningkatkan keterampilan sosial : Melalui komunikasi, seseorang dapat belajar dan meningkatkan keterampilan sosial seperti empati, pengendalian diri, dan kepemimpinan.
- Memengaruhi sikap dan perilaku : Komunikasi dapat mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang melalui penyampaian pesan yang persuasif dan mendalam.
- Meningkatkan pemahaman budaya : Komunikasi dapat membantu memperdalam pemahaman dan toleransi terhadap budaya yang berbeda melalui pertukaran informasi dan pengalaman.
- Meningkatkan kualitas hidup : Komunikasi dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang melalui pemahaman, dukungan, dan hubungan sosial yang baik.
Secara umum, tujuan dari komunikasi adalah untuk menciptakan pengertian, memfasilitasi pertukaran informasi, memperbaiki hubungan interpersonal, menyelesaikan konflik, meningkatkan efektivitas kerja, meningkatkan keterampilan sosial, memengaruhi sikap dan perilaku, meningkatkan pemahaman budaya, serta meningkatkan kualitas hidup
- Pengertian Komunikasi dengan Pendekatan Semiotika