Â
 Kata mengandung makna timbal balik, yang berarti untuk saling mengenal. Meski negara kita ini terdiri dari banyak suku yang memiliki karakter budaya yang khas dan berbeda-beda, namun perbedaan karakter budaya tersebut hendaknya tidak untuk saling menjatuhkan atau bahkan menjelek-jelekkan budaya yang lainnya. Oleh karena itu, pendahulu kita telah merumuskan semboyan negara "bhinneka tunggal ika" yang terdapat pada kaki burung garuda sebagai lambang negara kesatuan kita ini yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Untuk saling mengenal, maka seseorang harus bisa mengerti, memahami dan menghargai latar belakang budaya seseorang lainnya yang berbeda, baik dari segi bahasa, kebiasaan (adat), nilai, norma dan kepercayaannya. Dengan demikian, seseorang tersebut harus bisa bersikap inklusif sehingga bisa terhindar dari sikap eksklusif terhadap budayanya sendiri yang bisa menimbulkan sikap etnosentrisme, yakni menganggap budaya sendiri lebih unggul, lebih baik dibanding budaya yang lainnya.[3]
Â
     Â
Â
Â
Â
Â
Pembahasan IV
Â
Perspeftif Islam mengenai Peminjaman Uang dari Bank Keliling