Â
- Masyarakat (calon Nasabah) yang menerima Bank Keliling dikarenakan mereka tidak mengerti atau kurangnya pengetahuan dan tidak percaya akan adanya riba dalam hal tersebut
- Masyarakat yang tidak menerima akan kehadira Bank Keliling dikarenakan Keluarga tersebut udah menuju masyarakat Madani dan sudah tau atau paham tentang riba, maka mereka menolak
- Masyarakat yang benar-benar membutuhkan adanya pinjaman uang dan mereka tidak menghiraukan riba, karena mereka terpaksa menerima Bank Keliling karena suatu kebutuhan yang mendesak
- Permasalahan tersebut adalah menunjukan adanya perbedaan budaya atau adat istiadat yang berada dibeberapa daerah, disini merupakan tugas Marketing Bank dimana Marketing Bank harus tetap mendapatkan calon Nasabahnya.
- Â Â Â Maka disinilah peran penting komunikasi yang efektif berdasarkan lintas budaya, bagaimana seorang marketing bank mengolah atau mengatur strategi untuk tetap mendapatkan nasabah tersebut.
- Â Â Â Dalam hal ini Marketing Bank bisa mempelajari cara yang sudah dipaparkan diatas dan mempraktikannya, dengan mengetahui budaya yang ada di daerah tersebut untuk menyesuaikannya. Tidak bisa dipungkiri Marketing Bank Keliling itu bertemu dengan yang berbeda beda budaya atau adat di beberapa daerah yang dikunjunginya.
Â
      Pembahasan III
Â
Perspeftif Islam mengenai komunikasi Lintas BudayaÂ
Â
Pada bagian ini, penulis akan menganalisis tafsir Al-Qur'an surat al-Hujuraat ayat 13 untuk membuat konsep komunikasi lintas budaya berdasarkan ayat tersebut.
Â
Â
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Al Hujurat: 13)
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!