Mohon tunggu...
irawan boma
irawan boma Mohon Tunggu... lainnya -

pengamat kehidupan, praktisi revitalisasi untuk sustainability (lingkungan) hidup, saya sungai, saya suka hujan, mendung, guntur, namun paling suka cahaya yang menyembul dari balik awan tebal.

Selanjutnya

Tutup

Drama

Setan Silau

19 Mei 2012   18:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:05 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temanku pecinta anjing protes, katanya anjing itu binatang setia, kesetiaan langka, anjing masih bisa lebih setia, - aku tanya sama dia, lebih setia dari apa?

Karena temanku yang lain, rumahnya kemasukan maling, gara-gara – herder-nya disuap daging yang sudah dikasih obat bius.

Alasan ketidak-setiaan itu sama dengan alasan-alasan lain, alasan ya alasan, sama juga sama arti kata cukup, sama juga sama arti kata bahagia, sama juga sama arti kata – menurut hemat saya – bla...bla....bla...., opini, opini, seribu kepala, sembilan ratus sembilan puluh delapan alasan, yang dua bersaudara, punya kepentingan yang sama – hajar bleh.”

Dahi pewawancara makin berkerut.

“Sudahku bilang, jangan kau pikir, tambah lebar landasan pesawat kau nanti, mengkilap kayak bola boling, silauuuuuuuu,maaaaannnnnnnnn!!!

Kayak orang yang pakai dasi, silauuuuuuuuuuu, jadi presenter, pembawa berita, kok beropini, pembawa atau pembaca berita ya baca berita, kok beropini, kadang ngotot lagi.”

Pewawancara, mulutnya menganga, lalu sadar, otaknya kering.

“Sudahlah, besok kau kembali lagi, hari ini sudah dululah.”

Duduk di sofanya, pewawancara meneguk habis air putih dingin yang baru diambilnya dari lemari pendingin, mengambil remote control, menyalakan TV-nya, lalu tertawa,

“Silauuuuuuuuuuu man....” teriaknya, sembari mengusap bagian licin dikepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Drama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun