Mohon tunggu...
Ulya Rahma
Ulya Rahma Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Life

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Destiny

23 April 2020   04:19 Diperbarui: 23 April 2020   04:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nggak tau, ngikut kamu ajalah. Tapi nggak mau yang bikin capek." Ku timpuk Bian dengan sumpit bekas bakso ku tadi. "Ngintil mulu ah. Ikutkelas masakaja sono, aku rencana mau ekskul Voli. Mulai Sabtu besok. Mau ikutan?" Bian merengut.

"Kok Voli sih. Tapi ya uda deh ngikut. Hehehe." Ucap Bian dengan wajah konyolnya. 

Hari sabtu datang, tepat pukul 3 siang, ekskul Voli dimulai. Tiba-tiba ada yang merangkulku dari belakang. "Duh capek Sell, kamu jalan cepet banget sih." Bian berkeringat. 

"Plis ian, belum aja mulai loh ini udah keringetan gitu, lagian aku tadi jalan biasa aja kok, lebay ah Bian."

3 jam berlalu, pukul 5 sore. "Ayo pulang, udah selesai nih. Aku anter pulang." Sudah biasa Bian mengantarkanku pulang ke rumah. Aku hanya mengangguk.

Sepanjang perjalanan pulang, aku mendengar napas Bian yang pendek-pendek. Awalnya kukira dia bercanda seperti biasanya. "Ian, are you okay?"

"Nggak papa, cuma agak capek aja hari ini." Jawab Ian sambil masih dengan napas pendek-pendeknya.

"Pindah belakang, aku anterin kamu pulang dulu. Aku gampang." Aku menyuruhnya untuk berhenti dan mengantarnya pulang.

"Nggak, udah tenang aja. Penting kamu pu..." aku menggoyangkan motornya, "kamu mau aku jatuh dari motor?" Satu-satunya cara untuk meluluhkan keras kepalanya.

Bian menyerah. Ia meminggirkan motornya, detik kemudian setir motor berpindah tangan padaku. Aku belum pernah kerumah Bian sebelumnya. "Ian, tunjukkin jalan kerumahmu," Bian menunjukkan jalan kerumahnya, lawan arah dengan rumahku.

Akhirnya sampai kerumah Bian. "Papa mama nggak ada, lagi dinas. Ayo masuk."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun