Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih belajar menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lupa nama, ingat bacaan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Hitam Manis

20 Oktober 2018   22:38 Diperbarui: 20 Oktober 2018   22:40 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembaran portofolio di lemari kuno

Ku gapai , setelah sekian lama terabai

Satu persatu halaman ku buka

Terlihat foto saat kulit masih ketat

Kuat, penyakit tak ada yang berani mendekat

Berdiri dari duduk

Terbungkuk , menatap diriku di kaca

Waktu tak kasat mata melewati masa

Sulit ku percaya

Apaka aku harus melawan takdir?

Tak bisa !

Sebab setiap masa ada orang

Dan setiap orang memiliki masa

Hitam manis hitam manis

Yang hitam manis

Pandang tak jemu pandang tak jemu

Yang hitam manis pandang tak jemu

Hitam manis hitam manis

Yang hitam manis

Parasmu cantik buah hatiku

Siang dan malam selalu ku rindu

Nyanyiku untuk tetangga seumuranku

Dahulu wajah nya yang cantik

Terawat, tak ada yang berani mengusik

Kini keriput, mebungkuk, terduduk di kursi roda

Dengan ragu ku menyapa dan kami bercerita

Si hitam manis terkena kencing manis

Meringis kesakitan dan tak jarang menangis

Tua menua bonus hidup untuk lansia

Si hitam manis dan guyonan si petua

Kencing manis kencing manis

Yang kencing manis

Pandang jemu pandang jemu

Yang kencing manis pandang ku jemu

Kencing manis kencing manis

Yang kencing manis

Parasmu lansia sudah pelupa

Siang dan malam di atas ranjang

 

Nyanyiku di akhir cerita bersama Si Hitam manis

Berevolusi menjadi Kencing Manis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun