Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta yang Mapan

17 Maret 2016   15:11 Diperbarui: 17 Maret 2016   15:44 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah urusan di outlet, Tama segera melangkah dengan penuh semangat menuju lanta LG dan berharap bertemu Daud lagi. Tapi ternyata yang dicarinya tidak ada, yang berjaga di pos adalah temannya yang lain.

“Uuummm… Maaf. Daud dimana ya?” tanyanya pelan.

“Oh… Dia tadi permisi, dia lagi UTS di kampusnya” Jawab temannya yang tidak tahu apa-apa.

“Dia kuliah?” Tanya Tama ragu.

“Iya. Katanya dia harus kuliah, supaya bisa cari pekerjaan yang lebih mapan lagi.” Jelas teman Daud dengan logat Jawa sambil memberikan KTP Tama kembali.

“Oh…” Tama tertegun. “Ternyata dia sama berusahanya seperti aku…” Gumam Tama sambil berlalu tanpa permisi.

Saat dia sedang memasukkan barang-barang ke dalam mobil, handphonenya berbunyi. Ternyata dia mendapatkan sebuah email panggilan untuk interview dari perusahaan besar dan ternama.

“Ya, Tuhan… Mudah-mudahan saja…” Gumam Tama sambil memeluk  handphonenya.

Sebulan kemudian, Tama memasuki area loading dock mall itu untuk sekian kalinya. Bukan untuk mengirim barang, stock opname atau meretur barang lagi karena dia sudah tidak bekerja di perusahaan yang dulu. Kedatangan Tama hanyalah untuk bertemu dengan Daud, pria yang dianggapnya terlalu ceria dan bermasa depan cerah itu.

Tama kini berpakaian lebih rapi dan lebih wanita kantoran. Dia tersenyum gembira karena pada saat itu yang sedang berjaga di pos adalah Daud.

“Hai, Ito… Nga boha kabarmu (Apa kabarmu)?” Tanyanya ceria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun