Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Kematian Tuti yang Dibunuh Wanita Psycho Karena Berita Hoax

22 November 2011   17:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ku biarkan tulisan itu tanpa digeser oleh tulisanku yang baru, karena aku harus kuliah dan tak mau kuliah ku terganggu karena tulisan itu maka ku biarkan HL-ku itu berlama-lama dan pembacanya per hari bisa menghasilkan 1000 pembaca.

Beberapa hari kemudian aku kembali lagi ber-Kompaciana dan sedikit terkejut melihat ada pesan aneh dari akun yang bernama 'Bunga'?

"Mba Tuti yang cantik! Terimakasih atas penghinaannya. Saya tidak mengenal Mbak Tuti dan saya sangat keheranan darimana tau masalah keluarga saya?"

Aku terkejut melihat inbox itu dan maksudnya apa aku belum tahu jelas. Tetapi, ku diamkan pesan itu tanpa balasan. Aku tak mau banyak pikiran dulu membuat kuliahku bisa terganggu. Beberapa hari kemudian Tuti yang sedang ada di kantin kampus terusik oleh suara handphone-nya.

"Hallo?"

"Mbak Tuti?"


"Yah, saya sendiri. Ini siapa, yah?"

"Bunga..."


Tuti terdiam kebingungan.

"Mbak? Saya melihat tulisan mbak di facebook teman saya. Teman saya mention saya."

"Terus...?" Aku kebingungan.

" Saya tertarik membaca bukan karena kepintaran mbak mengolah reportase tetapi karena penjelasan teman saya bahwa semua berita yang mbak tuliskan sama dengan kejadian yang baru saya alami. Tempat, waktu bahkan nama saya dan mantan suami saya."

Belum selesai penelepon berbicara aku keburu shock dan meamtikan Handphone-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun