Ku biarkan tulisan itu tanpa digeser oleh tulisanku yang baru, karena aku harus kuliah dan tak mau kuliah ku terganggu karena tulisan itu maka ku biarkan HL-ku itu berlama-lama dan pembacanya per hari bisa menghasilkan 1000 pembaca.
Beberapa hari kemudian aku kembali lagi ber-Kompaciana dan sedikit terkejut melihat ada pesan aneh dari akun yang bernama 'Bunga'?
"Mba Tuti yang cantik! Terimakasih atas penghinaannya. Saya tidak mengenal Mbak Tuti dan saya sangat keheranan darimana tau masalah keluarga saya?"
Aku terkejut melihat inbox itu dan maksudnya apa aku belum tahu jelas. Tetapi, ku diamkan pesan itu tanpa balasan. Aku tak mau banyak pikiran dulu membuat kuliahku bisa terganggu. Beberapa hari kemudian Tuti yang sedang ada di kantin kampus terusik oleh suara handphone-nya.
"Hallo?"
"Mbak Tuti?"
"Yah, saya sendiri. Ini siapa, yah?"
"Bunga..."
Tuti terdiam kebingungan.
"Mbak? Saya melihat tulisan mbak di facebook teman saya. Teman saya mention saya."
"Terus...?" Aku kebingungan.
" Saya tertarik membaca bukan karena kepintaran mbak mengolah reportase tetapi karena penjelasan teman saya bahwa semua berita yang mbak tuliskan sama dengan kejadian yang baru saya alami. Tempat, waktu bahkan nama saya dan mantan suami saya."
Belum selesai penelepon berbicara aku keburu shock dan meamtikan Handphone-nya.