Well karena aku bekerja maka sangat sedikit waktu yang bisa aku manfaatkan untuk melatih anak pipis sendiri. Seharian anak-anak di daycare, aku sangat paham kondisinya, kalau aku ngotot anak tidak pakai popok bisa jadi mendatangkan bahaya bagi anak-anak lain, so aku bersabar berharap Kanda segera paham komunikasi dua arah sehingga kami bisa latihan. Usia 36 bulan ketika kosakata nya sudah mulai keluar, setiap sabtu dan minggu aku berusaha memberitahu nya untuk tidak lagi mengenakan popok.
Dan aku pikir Kanda sudah siap diajak berlatih, maka pagi itu sehabis mandi pagi akupun tak memakaikan popok, eh tiba-tiba badannya panas dan Kanda terserang diare, oops mami nya melambaikan tangan ke kamera ! akhirnya aku kenakan popok kembali mengingat diare nya masih berlanjut. Minggu berikutnya aku coba kembali, kali ini Kanda sudah tidak pakai popok dan aku dapati celananya basah tanpa dia komplain, aku ganti sambil aku mohon untuk bisa memberitahu mami kalau mau pipis, hari yang dingin memang sejaka shubuh sudah hujan, ah si Kanda jadi beser mengingat stok celana menipis akhirnya dadah-dadah ke kamera lagi, mami nya nyerah karena takut stok celana habis dan nggak ada yang dibawain ke daycare untuk seminggu ke depan.
10 bulan kemudian..
Kanda sudah berusia 46 bulan, dua bulan lagi genap 4 tahun. Dan akhirnya komunikasi dua arah itu hadir tanpa konseling kemana-mana kecuali Dokter Anak yang selalu memberi kekuatan “tenang aja mom, Kanda kan lahir kurang bulan, jadi ini wajar” atau dilain kesempatan “tenang mom bahasa itu bukan satu-satunya indikator kesehatan anak” Finally saat ini berangsur Kanda sudah mulai bisa ditanya dan menjawab, sudah bisa aku ajak menghayal sebuah cerita.
Akupun teringat untuk mengajaknya berlatih kembali. Antara pipis dan pup maka aku pilih latihan pup terlebih dahulu, ekspresinya masih jelas ketikamau ngeden hehe dan biasanya Kanda akan mojok ke sudut kursi. Melihat tanda-tanda tersebut akupun mengajak nya ke kamar mandi, aku dudukkan ke toilet dan aku duduk manis didepan kamar mandi, sementara Kanda meringis eek nya gak mau kelual mami udah pergi katanya. Well di pakaikanlah celana baru beberapa menit di kala maminya tidak mengawasi tercium aromatak sedap ! Merepetlah mamaknya karena merasa dikerjai Kanda “yah Kandagitu deh, kan sudah janji sama mami buat eek di WC!” Maaf ya mami , eek nya kecepatan tinggi. SIGH ! hufft pas lihat wujudnya iya sih keknya doi mencret ...
Esok harinya ...
Mami : Kanda kita latihan ya, jangan eek di popok lagi, Kanda udah gede kan ?
Kanda : Iya, aku sudah besal mami
Mami : OK, lihat nih ya Kanda mami pakaikan celana loh, bukan popok
Kanda : Iya, aku eek WC ya mami ?