Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sukses Toilet Training Dalam Sehari?

23 Januari 2017   15:54 Diperbarui: 23 Januari 2017   16:18 7551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sukses Toilet Training Dalam Sehari ?

Toilet Training atau ada yang juga yang menyebut nya dengan Toilet Learning, istilah di kita mah “Belajar Pipis Sendiri”. So ini adalah kegiatan untuk anak-anak yang baru akan belajar menggunakan toilet bak orang dewasa, pipis dan pup di kamar mandi, nggak di popok lagi di salah satu pojok ruangan hehehe.

Kapan Sih Anak Bisa Di Latih ?

Kalau dokter tentu punya patokan nya, milestone bahasa keren nya, meski didahului dengan kalimat “bahwa setiap anak mempunyai kemampuan berbeda”, akan tetapi secara usia dan perkembangan fisik di usia 18 bulan sudah bisa mulai diajarkan. Kenapa 18 bulan ? karena secara tumbuh kembang di usia 18 bulan itu anak sudah bisa mengeluarkan beberapa kosakata dan menggabungkan 3 kata menjadi satu kalimat. Menurutku itulah tips suksesnya “ketika anak sudah bisa membuat satu kalimat” artinya anak sudah bisa bicara dan harus sudah berkomunikasi dua arah !

Persoalannya, anak ku Kanda di usia 3 tahun belum mampu membuat satu kalimat, atas dasar itu aku tahu bahwa usaha ku untuk melatihnya, usahaku untuk melarang ini itu akan sia-sia, karena tentu saja Kanda belum bisa memahami setiap instruksi yang keluar dari mulut ku, kata orang Medan sampe bebusa mulutmu tak akan ngerti dia ! Namun demikian aku tak lantas menyerah (dadah ke kamera) , aku tetap mencoba dan benar saja tak ada respon, yah karena memang Kanda belum mempunyai kemampuan untuk memahami apapun yang aku ucapkan. Video ini adalah kondisi Kanda saat 18 bulan dengan kata-kata yang tak bisa dipahami.

Persiapan Toilet Training

Beberapa teman yang memiliki anak seusia Kanda, sudah memulai toilet training, mereka membeli segala keperluannya, seperti celana khusus (Training Pants), tempat pipis khusus anak cowok (Toilet Pee Trainer), tempat pup khusus anak cewek (Potty Pispot), dudukan toilet anak, seprei anti air. Kesemuanya itu memang di perlukan. Tujuan semuanya adalah untuk melepaskan popok dari anak, selain anak akan lebih sehat tentu sebuah kelegaan bagi Ibu, dimana tak usah berurusan dengan pup yang baunya sudah mirip pup mama papa nya hahaha. 

Training Pants bentuknya sudah celana dalam bahan katun, hanya saja masih tebal sehingga masih bisa menahan pipis sampai 2 kali, tujuannya membuat si anak ngeh kalau celananya basah tidak seperti popok yang bisa kering sampai 8-10 jam pemakaian (iklannya begitu, kalau aku sih maksimal 4 jam ganti), dengan begitu maka anak akan merasa tidak nyaman dan orang tua bisa memberitahukan mengapa hal tersebut terjadi dan solusinya harus pipis ke kamar mandi seperti yang mama papa lakukan.

Supaya lengkap tak salah kita latih anak dengan kondisi yang menyerupai orang dewasa, belikan  Toilet Pee trainer atau potty pispot sehingga mereka bisa berkenalan dengan alat yang digunakan mama papa. Tapi bagiku ini tak begitu penting, selain buang uang rasanya akan kerja dua kali. 

Jadi yang aku lakukan adalah selalu berulang-ulang mengeluarkan kalimat “kalau mau pipis atau eek kita ke WC ya, ke sini loh seperti mami kalau pipis duduk disini” dengan ekspresi lempeng Kanda cuman bilang “oh” dan dia lalu sibuk kembali dengan mainannya. Terakhir seprei anti air menurutku perlu untuk melindungi kasur supaya tidak kena tetesan pipis kalau-kalau malam hari anak juga ngotot pengen tidur tanpa popok.

Latihan Yuk !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun